From: A.Syauqi Yahya
Tugas Berat Risma, Pulihkan Psikologi Anak-anak Dolly-Jarak
AFP PHOTO / JUNI KRISWANTO
Anak-anak melintas di depan kawasan bordil di Dolly, Surabaya, 19 Mei 2014. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini telah menetapkan menutup kawasan bordil di Dolly pada 18 Juni 2014.
Kamis, 19 Juni 2014 | 19:22 WIB
SURABAYA, KOMPAS.com - Meski sudah berhasil menggelar deklarasi Penutupan Dolly, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, mengaku masih memiliki tanggung jawab berat untuk memulihkan kondisi psikologi anak-anak di lokalisasi Dolly dan Jarak.
"Kata siapa, penutupan sudah selesai, justru tanggung jawab saya bertambah berat, karena masih memulihkan kondisi psikologi anak-anak lokasi," kata Risma, Kamis (19/6/2014).
Selama ini, faktor psikis anak-anak memang menjadi pertimbangan utama pemkot memutuskan merehabilitasi Dolly dan Jarak. Pasalnya, kegiatan prostitusi secara terbuka membaur dengan kehidupan permukiman sehingga pemandangan penampilan seronok PSK menjadi pemandangan sehari-hari anak dibawah umur.
Kebanyakan anak-anak sekitar lokalisasi kata Risma, memiliki trauma tersendiri atas lingkungannya.
"Tugas berat bagi saya saat ini adalah menghapuskan memori lokalisasi yang kurang sehat dari benak anak-anak tersebut. Kami sudah siapkan psikolog untuk tugas berat ini," tambahnya.
Selain itu, rencana pemkot untuk memulihkan lokalisasi dengan merencanakan pembangunan sejumlah fasilitas umum pengganti wisma-wisma lokalisasi.
Penulis: Kontributor Surabaya, Achmad Faizal
Editor: Caroline Damanik
--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar