4.07.2021

Barter vodka

Uni Soviet runtuh dan rubel, mata uang negeri itu jatuh pada titik terendah. Saat itu, tahun 1990, St Petersburg, Rusia, ekonominya sedang sekarat. Bahan bangunan tak tersedia di toko-toko.

Evgeniia Pletneva, yang berusia sekitar sembilan tahun saat itu, mengenang ia membantu ibu dan saudara perempuannya membawa salah satu pintu rumah. "Saling menukar vodka dengan barang-barang tidak aneh di Rusia, karena banyak orang melakukannya," ujarnya kepada Atlas Obscura.

"Bahkan di desa-desa, warga menggunakan vodka sebagai gaji, karena uang tidak benar-benar dibutuhkan," tambahnya. Lagipula di zaman krisis, uang tidak bisa digunakan untuk membeli apapun.
Vodka bukanlah pengganti uang yang masuk akal. Ketika Uni Soviet runtuh dan terjadi hiperinflasi, Rusia menyebut rubel sebagai "uang". Transaksi dengan vodka hanya diterima sementara di kalangan pemilik toko. Mereka lalu hanya menerima dolar, poundsterling, dan mark.

Namun praktik itu akhirnya dilarang pemerintah Rusia pada 1993, dan mereka diwajibkan menerima rubel. Namun di kalangan bawah, vodka tetap mata uang utama, "Saya punya lebih dari 20 botol di rumah, dan saya tidak minum sama sekali," kata seorang petugas laboratorium Moskow bernama Dmitri Shmidrik kepada The Baltimore Sun pada Desember 1991. "Mata uang cair ini," demikian ia menyebutnya, memainkan peran penting dalam transaksi sehari-hari.

Vodka menjadi alat tukar tentu dengan persetujuan Pemerintah -- setidaknya pemerintah tak melarang praktik ini. Pada tahun 1998 misalnya, pihak berwenang di satu distrik Siberia memberi 8.000 guru sekolah masing-masing 15 botol vodka, sebagai pengganti upah. Kisah-kisah seperti ini menjadi berita utama pers Barat, untuk menggambarkan kekacauan Rusia pasca runtuhnya komunis.

Pers Barat tak paham, praktik barter vodka telah berlangsung selama ratusan tahun. Seperti yang ditulis Mark Schrad dalam Vodka Politics: Alcohol, Autocracy, and the Secret History of the Russian State, "Ketika masa sulit, vodka selalu ada di sana — tidak hanya sebagai produk yang akan dibeli untuk menghilangkan kesedihan seseorang, tetapi juga sebagai mata uang yang digunakan dalam pertukaran."

Caption by Tempo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar