Tentu saja teknologi 3D printing ini tidak hanya berguna bagi manusia, tapi juga bagi binatang. Seperti kasus yang dialami oleh elang yang malang ini. Pada tahun 2005, seorang pemburu menembak seekor elang, beruntungnya tembakan tersebut tidak sampai membunuh hewan cantik ini. Meskipun paruhnya sendiri hancur terkena peluru tajam.
Elang ini pun ditemukan tak berdaya dan cacat. Bahkan kemampuan berburunya hilang sama sekali lantaran paruhnya yang rusak. Kemudian para peneliti mencoba melakukan eksperimen dengan membuat paruh buatan. Dengan kemampuan detail yang dimiliki 3D printer ini, si elang pun mendapatkan paruhnya kembali dengan bentuk persis seperti sebelumnya. Meskipun begitu si elang ini masih dalam pengawasan karena ia tidak bisa serta merta langsung beradaptasi dengan paruh barunya tersebut.
Di masa depan tentunya akan banyak sekali hewan yang terselamatkan berkat alat unik ini. Bahkan kita juga bisa menciptakan hewan-hewan buatan yang tiap bagiannya dibuat dari printer 3D.
Caption by Young on Top
Elang ini pun ditemukan tak berdaya dan cacat. Bahkan kemampuan berburunya hilang sama sekali lantaran paruhnya yang rusak. Kemudian para peneliti mencoba melakukan eksperimen dengan membuat paruh buatan. Dengan kemampuan detail yang dimiliki 3D printer ini, si elang pun mendapatkan paruhnya kembali dengan bentuk persis seperti sebelumnya. Meskipun begitu si elang ini masih dalam pengawasan karena ia tidak bisa serta merta langsung beradaptasi dengan paruh barunya tersebut.
Di masa depan tentunya akan banyak sekali hewan yang terselamatkan berkat alat unik ini. Bahkan kita juga bisa menciptakan hewan-hewan buatan yang tiap bagiannya dibuat dari printer 3D.
Caption by Young on Top
Tidak ada komentar:
Posting Komentar