11.30.2013

Sumber & obyek sama, isi beda


Dari: "Boediono"

>
> GARA-GARA AKIL MOCHTAR >/ Sumber dan obyek berita SAMA tetapi isi  BEDA  /<
>
> JAWA POS
> Rekor KPK sehari sita 25 mobil.
>
> KOMPAS
> KPK sita 30 unit mobil terkait AKIL.
>
> KORAN SINDO
> KPK sita 30 mobil kasus AKIL MOCHTAR.
>
> SURYA
> 31 mobil AKIL cetak rekor KPK.
>
> :)
>
>
> DioN

"Guru 2.0" dan Ajakan Anies Baswedan: Gerakan Menghormati Guru


Dari: "hernowo mengikatmakna"

> "Guru 2.0" dan Ajakan Anies Baswedan: Gerakan Menghormati Guru
>
> Oleh Hernowo
>
>  
>
>  
>
> Begitu selesai memposting tulisan berjudul "Guru 2.0: Guru untuk Pendidikan di Abad Ke-21", paginya saya menemukan artikel menarik tentang guru di Kompas edisi 28 November 2013. Artikel tersebut ditulis oleh penggagas "Indonesia Mengajar" dan Rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan. Berbeda dengan gagasan Pasi Sahlberg, Anies lebih menekankan bagaimana guru dihormati terlebih dahulu agar kualitas pendidikan di Indonesia meningkat. Judul artikelnya, "VIP-kan Guru-guru Kita!" menyiratkan hal itu.
>
>  
>
> Dalam kesempatan yang baik ini—sekaligus untuk memperkaya gagasan Pasi Sahlberg—saya ingin mengutip beberapa gagasan menarik yang dilontarkan oleh Anies Baswedan. Apa yang digagas Anies ini, menurut saya, sangat praktis dan dapat dijalankan mulai detik ini juga. Jika pemerintah RI dan masyarakat Indonesia serempak menjalankannya, saya yakin bahwa perubahan pendidikan ke arah yang lebih baik akan terjadi di Indonesia. Apa saja detail gagasan Anies Baswedan yang langsung dapat kita jalankan?
>
>  
>
> Anies mengajukan gagasan sederhana agar kita memiliki rasa hormat terhadap guru. Gagasan tersebut kemudian diarahkan kedua jalur. Jalur pertama merupakan jalur negara dan jalur kedua merupakan jalur gerakan masyarakat. Untuk jalur negara, dibaginya menjadi dua hal mendasar. Pertama, negara harus memberikan jaminan kesehatan bagi guru dan keluarganya, tanpa kecuali. Kedua, negara menyediakan jaminan pendidikan bagi anak-anak guru. "Bangsa ini harus malu jika ada guru yang sudah mengajar selama 25 tahun, lalu anaknya tak ada ongkos untuk kuliah," tulis Anies. "Jaminan kesehatan dan pendidikan keluarganya adalah kebutuhan mendasar bagi guru. Kita harus mengambil sikap tegas: amankan nasib guru dan keluarganya sehingga guru bisa dengan tenang mengamankan nasib anak-anak kita."
>
>  
>
> Di jalur masyarakat, "Gerakan Menghormati Guru" harus dimulai secara kolosal. Misalnya, di bidang bisnis penerbangan. Wahai, para pilot dan awak pesawat, gurulah yang menjadikan kalian bisa "terbang". Sambutlah mereka sebagai penumpang VIP di pesawat kalian. Undang mereka untuk boarding lebih awal. Di bidang kesehatan, wahai para dokter dan semua tenaga medis, gurulah yang mengajari kalian sehingga bisa berseragam putih. Sambutlah mereka sebagai pasien VIP di tempat kalian merawat mereka.
>
>  
>
>  
>
> Di bidang pemerintahan dan dunia usaha di berbagai sektor, semua prestasi yang sudah dicapai oleh kalian adalah buah dari didikan para guru. Oleh karena itu, VIP-kan mereka dan jadikan mereka sebagai customer utama. Berikan mereka berbagai kemudahan dan berikan mereka diskon. "Bukan hanya besaran kemudahan atau diskon, melainkan ekspresi kepedulian itu yang menjadi bermakna bagi para guru," tulis Anies Baswedan. Apa yang melatarbelakangi gagasan Anies, khususnya "Gerakan Menghormati Guru" ini?
>
>  
>
> Pertama, guru adalah kunci utama berjalannya sistem pendidikan secara baik. "Guru tetap menjadi ujung tombak," tulis Anies. "Sebagus apa pun kurikulum, tetap bakal mubazir andai disampaikan oleh guru yang diimpit sederetan masalah. Tanpa penyelesaian masalah seputar guru, kurikulum nyaris tidak ada artinya."
>
>  
>
> Kedua, kunci kekuatan bangsa itu pada manusianya. Guru harus sadar diri. Ia pegang peran besar, mendasar, dan jangka panjang sifatnya. Jika seseorang tak mau menjadi pendidik yang baik, lebih baik berhenti menjadi guru. Terlalu mahal konsekuensi negatifnya bagi masa depan anak dan masa depan bangsa apabila guru tidak menyadari peran pentingnya ini.
>
>  
>
> Ketiga, setidaknya ada tiga persoalan besar terkait dengan guru di Indonesia. Pertama, distribusi penempatan guru tidak merata. Kedua, kualitas guru yang juga tidak merata. Dan, ketiga, kesejahteraan guru yang tidak memadai. "Melihat kondisi sebagian besar guru hari ini, kita seharusnya malu. Kita titipkan masa depan anak-anak kita kepada guru, tetapi kita tak hendak peduli kepada nasib guru-guru itu," tulis Anies.
>
>  
>
> Demikianlah gagasan Anies Baswedan untuk memperbaiki pendidikan kita. Mari kita tutup postingan ini dengan lanjutan pesan Anies Baswedan, "Nasib anak-anak kita serahkan kepada guru, tetapi nasib guru amat jarang menjadi perhatian kita—terutama kaum terdidik—yang sudah merasakan manfaat keterdidikan. Bangsa Indonesia harus berubah. Negara dan bangsa ini harus menjamin nasib guru."
>
>  
>
> Sudah siapkah kita—sebagai kaum terdidik—untuk ikut peduli terhadap nasib guru, khususnya dalam menggalakkan dan menjalankan "Gerakan Menghormati Guru"?[]
>
>
> --
> --

Dokter Lo Siauw Ging


Dari: <suhardono_ar@yahoo.com>

> Sabtu, 30/11/2013 05:40 WIB
>
> Dokter Lo: Soekarno Paling Memikirkan Kesehatan Rakyat
>
> Muchus Budi R. - detikNews
>
> Jakarta - Lo Siauw Ging, bisa disebut dokter langka di Indonesia saat ini. Dokter senior di Solo ini tidak pernah menentukan tarif untuk pasien yang datang kepadanya. Bahkan lebih banyak dari mereka digratiskan sama sekali dari biaya konsultasi maupun obat. Dia melakukan itu karena merasa ingin mengabdi kepada kemanusiaan dan tahu diri pada negara. Apa hubungannya dengan Soekarno?
>
> Di usianya yang telah mencapai 79 tahun, setiap hari rata-rata 60 pasien datang ke tempat praktik di kediamannya di Jagalan, Jebres, Solo. Ada yang datang dari kalangan kaya maupun dari kalangan miskin. Semua pasien yang datang, tidak dikenai biaya. Artinya yang mau memberinya uang suka rela, biasanya yang datang dari kalangan berduit, akan memberinya imbalan konsultasi dengan meletakkan amplop berisi uang suka rela di meja konsultasi.
>
> Namun lebih dari 70 persen diantaranya digratiskan dari biaya konsultasi. Dokter Lo, demikian dokter dermawan itu biasa dipanggil, menolak menerima biaya konsultasi dari kalangan bawah dan hanya memberikan resep untuk dibeli sendiri oleh si pasien di apotik.
>
> Bahkan terhadap pasien miskin, sama sekali tidak keluar biaya; selain gratis biaya konsultasi, Dokter Lo juga memberi resep bertanda khusus untuk dibawa apotik yang telah ditunjuknya. Pihak apotik akan memberikan obat yang diresepkan itu kepada si pasien secara gratis. Tagihannya akan dibebankan kepada dokter Lo di akhir bulan.
>
> "Tugas dan kewajiban seorang dokter pertama-tama harus melayani pasien. Fungsi sosial inilah yang paling utama, sesuai sumpah jabatannya. Kesehatan dan keselamatan pasien harus didahulukan, melebihi apapun juga," ujarnya ketika ditemui di rumahnya, Jumat (29/11/2013).
>
> Meskipun demikian, Dokter Lo menampik menilai kebanyakan dokter sekarang mata duitan. Dia juga enggan menyebut telah terjadi komersialisasi profesi tersebut. Dokter keturunan etnis Tionghoa ini secara hati-hati menyebut dedikasi, keberpihakan pribadi masing-masing dokter kepada sisi kemanusiaan dan juga sistem pendidikan dokter sangat berpengaruh pada berbagai persoalan yang seakan-akan mengesankan komersialisasi itu.
>
> Dokter Lo kemudian memberikan gambaran. Ketika dia menempuh pendidikan dokter di Universitas Airlangga hingga lulus pada tahun 1962, tidak serupiah pun dia mengeluarkan uang untuk biaya pendidikan itu. Semua ditanggung Pemerintah. Setelah lulus dia langsung mendapat gaji dari Pemerintah untuk mengabdikan ilmunya pada masyarakat. Karena itulah dia merasa harus tahu diri dan berbalas budi
>
> "Zaman Pemerintahan Bung Karno, sekolah dokter digratiskan dan selanjutnya langsung diterjunkan untuk mengabdi pada rakyat. Pemerintahan saat itu paling memikirkan hal ini (kesehatan rakyat -red). Saya merasa harus tahu diri juga untuk tidak memberati pasien dengan biaya mahal karena saya mendapatkan ilmu ini juga dengan cuma-cuma dan difasilitasi negara. Kalau sekarang sekolah dokter biayanya sangat tinggi. Belum lagi untuk menempuh pendidikan spesialis, lebih tinggi lagi biayanya. Mungkin saja dokter lulusan sekarang ya berpikir untuk setidaknya mengembalikan modalnya ketika menempuh pendidikan," kata dia.
>
> Kritik Dokter Lo selanjutnya adalah tentang pelayanan kesehatan masyarakat. Dokter Lo sama sekali tidak setuju dengan kebanyakan rumah sakit saat ini yang mewajibkan pasien harus membayar uang muka sebelum dirawat. Sistem itu dianggapnya sangat memberatkan, terutama bagi pasien kalangan bawah dan pasien emergensi karena terkena musibah mendadak.
>
> Dokter Lo pernah dipercaya menjadi direktur RS Kasih Ibu, Solo, dari tahun 1981 hingga 2004. Saat dia menjabat direktur itulah dia menerapkan aturan agar rumah sakit yang dikelolanya tidak memungut uang muka bagi pasien rawat inap. Ketika itu, kata dia, RS Kasih Ibu banyak menerima pasien yang telah ditolak oleh banyak rumah sakit karena tidak mampu membayar uang muka perawatan atau hanya karena sekadar tidak mampu menunjukkan KTP.
>
> "Padahal seharusnya, orang-orang yang tidak mampu membayar uang muka dan tidak bisa mencari KTP inilah yang pertama-pertama harus mendapatkan prioritas perawatan. Orang yang tidak bisa mengurus KTP pastilah orang yang hidupnya susah. Belum lagi pasien korban kecelakaan. Bagaimana mungkin orang yang terkena musibah mendadak di jalanan dan pasti tidak membawa uang cukup ini harus membayar uang muka. Padahal dia harus mendapatkan perawatan intensif karena musibah itu. Nilai kemanusiaan inilah yang harus dikedepankan," lanjutnya
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> --
> --

11.29.2013

Wis ping 100


>
> Biak Timur.
>
>
> Satu kali napi kecil su pulang sekolah dalam keadaan lapar hancor.
> Anak : "Mamaaa..!! Sa lapar.."
> Mama : "Yoo mama ambil ko pu makan ee.."
> Anak : "Mama nih makan apa kaa… Masa cuma sayur dengan ikan asin saja tuh…? Kenapa tidak makan telur, lodeh, kerupuk, tempeh kapa kaa…"
>
> Langsung de mama jawab di de pu telinga pelan-pelan sambil pegang kayu bakar.
>
> Mama : "Anak ko makan saja sudah…! Nih bukan warung Jawa Timur… Ini warung Biak Timur jadi… Ko pikir ko pu kata-kata ulang ee…"
>
> :)

Ketemu Lagi dengan Malcolm Gladwell


Dari: "hernowo mengikatmakna"

> Ketemu Lagi dengan Malcolm Gladwell 
>
> Oleh Hernowo
>
>  
>
>  
>
> "Kita pikir ada hal-hal yang berguna, padahal sebenarnya tidak berguna, dan kita pikir ada hal-hal yang tidak berguna, padahal sebenarnya berguna."
>
> MALCOLM GLADWELL
>
>  
>
> Saya punya empat buku karya Gladwell—The Tipping Point, Blink, Outliers, dan What the Dog Saw. Ketika membaca buku pertama dan kedua, saya tidak berhasil "masuk" dan terlibat dengan gagasan Gladwell. The Tipping Point dan Blink menjadi buku yang "berjarak" dan susah saya akrabi. Baru setelah buku ketiga, Outliers, hadir, gagasan—dan terutama gaya penulisan—Gladwell pun saya kenali detailnya. Saya langsung dibuat kagum dengan paparan dan ulasannya. Unik—lain daripada yang lain. Outliers memberikan wawasan baru (tentang bagaimana seseorang meraih kesuksesan) yang sulit saya ungkapkan kedahsyatannya. Dari buku ketiganya itulah kemudian mengalir banyak sekali "ikatan makna" dari dalam diri saya. Saya seperti menemukan diri-"baru" saya.
>
>  
>
> Buku keempat, What the Dog Saw, membuat saya tambah "mabuk kepayang" dan, akhirnya, benar-benar mencintai ide-ide dan cara menulis gaya Gladwell. What the Dog Saw hanyalah kumpulan tulisan yang tidak saling terkait. Ia merupakan penggalan-penggalan kejadian dan persoalan yang diamati Gladwell secara amat teliti dan cermat. Hanya, saya memperoleh masukan luar biasa ketika Gladwell berkisah tentang kepiawaian Cesar Millan dalam menaklukkan anjing. Dari sinilah judul buku Gladwell berasal, Apa yang Dipikirkan Seekor Anjing? Ini mirip seperti berita yang dikejar para wartawan—bukan berita tentang "anjing menggigit manusia" tetapi bagaimana menemukan berita tentang "manusia yang menggigit anjing".
>
>  
>
> Semula kisah Cesar Millan itu dituturkan dengan cara-cara yang biasa oleh Gladwell. Saya juga baru mengenal secara lebih dekat sang penakluk anjing tersebut di saluran tv "National Geographic" dalam acara "The Dog Whisperer". Hanya kepiawaian Gladwell membalik gagasan dalam tulisan tentang cara Milan menaklukkan anjing itu mengejutkan saya. "Mungkin kita bisa paham tentang apa yang ada di dalam pikiran Millan ketika berhadapan dengan anjing," kira-kira demikian tulis Gladwell. "Namun, apa yang dipikirkan anjing?" Dahsyat! Menurut saya, cara Gladwell menutup tulisannya tentang Cesar Millan itu luar biasa.
>
>  
>
>  
>
> Hari Selasa kemarin, saya bertemu kembali dengan Malcolm Gladwell dalam drama yang lain, David and Goliath. Lewat buku terbarunya ini, saya diajaknya untuk bersikap kritis terhadap kisah klasik yang dimuat oleh Alkitab. Dengan enak dan berpijak pada referensi yang kuat, Gladwell membongkar apa yang selama ini tidak saya ketahui tentang kisah tersebut. "Di halaman-halaman berikut, saya akan menjelaskan bahwa kita terus membuat kesalahan itu sekarang, dengan konsekuensi bagi segalanya, dari cara kita mendidik anak sampai cara kita menghadapi kejahatan dan kekacauan," tulisnya di halaman 11.
>
>  
>
> Saya baru mencicipi Bab Pengantar "Goliat" dan sedikit Bagian Satu "Kekuatan dalam Kelemahan (dan Kelemahan dalam Kekuatan)". Di bagian pertama buku David and Goliath, Gladwell mengutip Amsal 13: 7 yang berbunyi "Ada orang yang berlagak kaya, tetapi tidak mempunyai apa-apa, ada pula yang berpura-pura miskin, tetapi hartanya banyak." Sekali lagi, meski baru mencicipi sedikit saja dari buku terbaru Gladwell, saya sudah mampu merasakan pesonanya—khususnya pesona dalam hal menulis. Gladwell menulis dengan "sangat ilmiah" namun tidak kaku dan kering. Analisisnya tajam dan mengejutkan. Tulisannya mampu membuka cakrawala milik saya yang kadang sudah lama menyusut serta tergerus dan tertutup oleh kejumudan dan kemonotonan.
>
>  
>
> Sungguh saya bersyukur, setelah buku Don Tapscott, Grown Up Digital, muncul buku baru Gladwell, David and Goliath yang mengasyikkan.[]
>
>
> --

Hebat piye?


Dari: <titikharyati73@gmail.com>

> http://cdn.top4top.net/d_d9f34cba1c0.mp4

Ayo cepetan golek ijin tertulis ........:))


Dari: <djuliadi55@gmail.com>

> Kamis, 28/11/2013
>
> Rivano Tak Penuhi Syarat, Alasan Asmirandah Ajukan Pembatalan Pernikahan (22:34 WIB)
>
>
> Jonas Rivano ternyata harus menghadapi pendeknya biduk rumah tangga yang kini di tengah di depannya. Salah satu alasan mengapa Asmirandah mengajukan pembatalan pernikahan adalah sang suami tidak memenuhi persyaratan pernikahan.
>
> "Karena menurut pemohon (Asmirandah) pernihakan ini dia (Jonas) tidak memenuhi syarat sehingga bisa dibatalkan," kata kuasa hukum Jonas kepada detikHOT, Kamis (28/11/2013).
>
> Menurut sang kuasa hukum, Jonas tidak akan menghalangi niatan Asmirandah terhadap pengajuan pembatalan pernikahan itu. Namun hingga saat ini memang Rivano belum saja bisa memenuhi permintaan Asmirandah untuk mengikuti keinginannya.
>
> "Toh nggak ada perseteruan berat di antara mereka. Ini hanya harus dilakukan secara benar," sambungnya.
>
> Kini status, Rivano dalam identitasnya adalah masih menikah. Namun jika kelak pernikahan itu dibatalkan maka status Rivano adalah duda.
>
> "Kalau sekarang masih menikah tapi nanti akan beda lagi statusnya kalau sudah dikabulkan," tegas Muhammad Nuzul.
>
>
>
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> --
> --

11.28.2013

Defensive medicine


Dari: <anishariri@gmail.com>

>
> Dari sebelah. Begini jadinya nanti para dokter ketakutan dikriminalkan...wah ngeri juga ya :)
>
> Defensive medicine
>
> cth:1
> pasien : dok saya sakit kepala,
> dr: ok, anda perlu cek darah dulu,
> pasien: harus dok?
> dr: iya, kalau boleh sekalian foto rontgen.
> pasien: ?? sapa tahu sinus ya dok?
> dr: benar, lebih baik lagi kalau anda ct-scan kalau perlu mri
> pasien: sebegitunya dok???
> dr: ya, biar pasti bukan tumor atau yg lainnya.
> pasien: kasih obat saja dok.
> dr: saya kasih, smga bisa meredakan, tapi ada efek sampingnya loh bla...bla....
> pasien: jadi dok?
> dr: utk mncegah efek sampingnya, akan saya beri obat juga, tapi obat ini efek sampingnya bla.. bla....
> pasien: efek sampingnya bisa berbahaya dok?
> dr: bisa, bila alergi, bhkn kmatian.
> pasien: serius dok!
> dr: saya serius, sapa main2.
> pasien: nangis... makin sakit kepala dok.. saya pulang saja dok.
> dr: ???
>
> cth2
> dr: dari semua hasil pemeriksaan, anda terkena dbd.
> pasien: jd bgmn selanjutnya dok??
> dr: saya rawat, pasang infus ya.
> pasien: ok dok
> dr: resiko pemasangan infus bla... bla.... walau tdk kita inginkan bisa berbahaya.
> pasien: mksdnya?
> dr: bisa ada resiko emboli, saya upayakan terbaiklah, walau sulit diselamatkan.
> pasien: jgn infus dok!!!
> dr: itu hak anda, nanti bisa pendarahan, gawat juga.
> pasien: jd dok, psg infus ada resiko emboli, ngak infus bisa perdarahan?
> dr: iya, jadi??
> pasien: gelaaap dok,
>
> cth3
> org: dok, ada kecelakan, orgnya dah ngak sadar. tolongin dok...
> dr: cepat... keluarganya mana? MANA???
> org: buat apa dok??
> dr: izin
> org: mana ketehe dok?
> dr: lapor polisi!!!
> org: utk apa??
> dr: nyari keluarganya.
> org: darurat dok, yg terbaik saja.
> dr: terbaik bg saya blum tentu terbaik mnrut dua/keluarga/jaksa. ntar ps. 359 kuhp!!!
> org: jadi dok??
> dr: kalau begini jgn ke dokter, ke polisi dulu, nyari keluarga.
>

Mutiara Pagi


Dari: DioN

>
>
> Allah SWT berfirman : "Sesungguhnya kesyirikan itu adalah kedzaliman yang paling besar." (QS Al Luqman: 13)
>
> Kendati demikian, Allah SWT  tetap memberikan kepada mereka sebagian karunia-Nya disebabkan "kasih sayang-Nya mendahului murka-Nya" dan membukakan bagi mereka pintu untuk bertaubat.
>
> Oleh sebab itu tidak ada alasan bagi kita sebagai hamba  untuk:
>
> 1. Ingkar dan kufur kepada Allah SWT  serta menyamakan Allah SWT dengan makhluk-Nya yang sangat butuh kepada-Nya.
>
> 2. Menyombongkan diri serta angkuh dengan tidak mau melaksanakan perintah Allah SWT dan meninggalkan larangan-larangan-Nya atau tidak mau menerima kebenaran dan mengentengkan orang lain.
>
> 3. Tidak mensyukuri pemberian Allah SWT.
>
>
> salam,
> DioN
>
> Telkom Indonesia®
>
> --
> Ya Hayyu Ya Qayyum birahmatika astaghiits. "Wahai Yang Maha Hidup, wahai Yang Maha Berdiri Sendiri, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan." (HR. Tirmidzi)

Jangan Terlalu Serius !


Dari: "A.Syauqi Yahya"

> Kamis, 28/11/2013 07:57 WIB
>
> Rahasia Sukses Google: Jangan Terlalu Serius!
>
> Achmad Rouzni Noor II - detikInet
> Kantor Google Indonesia (rou/detikINET)
>
> Jakarta - Google punya filosofi nyeleneh untuk bisa sukses. Karyawannya tak boleh bekerja terlalu serius dan dilarang takut mengalami kegagalan. Tapi apapun itu, semua orang tahu Google adalah salah satu perusahaan paling sukses di muka bumi.
>
> Semua orang pernah gagal. Namun bukan berarti kegagalan itu adalah sesuatu yang memalukan. Dari kegagalan, kita bisa belajar menghargai kesuksesan. Filosofi ini pun coba ditanamkan Google kepada seluruh karyawannya.
>
> Demikian ditegaskan Krishna Zulkarnaen, Chief Marketing Google Indonesia, saat menemani media berkeliling kantor baru Google di bilangan Senayan, Jakarta.
>
> Khrisna banyak bercerita tentang resep sukses Google. Dari sebuah startup kecil di sebuah garasi, hingga memiliki 129 kantor perwakilan di 57 negara dengan 41 ribu karyawan, termasuk di Indonesia.
>
> "Failure is important! Google sukses karena sering gagal. Banyak produk kami yang gagal total di pasaran. Google Video Player, Google Answers, Google Buzz, dan masih banyak lagi. Kita belajar dari kegagalan, dan kita tidak malu untuk gagal," ujarnya.
>
> Google Play Video, misalnya. Kata Khrisna, produk ini mulanya diciptakan untuk menyaingi YouTube yang saat itu belum dibeli Google. Namun karena kurang bagus fiturnya, dan sudah jauh tertinggal oleh YouTube, akhirnya Google Play Video dimatikan.
>
> "Ya memang jelek, mau bilang apa. Lagipula, lebih mudah untuk mengakuisisi YouTube, ya kita beli saja sekalian," kata Khrisna enteng sambil tertawa. Namun dari sejumlah produk lainnya, banyak juga yang akhirnya sukses. "Inovasi produk hadir gara-gara kami diberi kebebasan."
>
> "So, what makes Google, Google?" Khrisna memaparkan, ada sejumlah perkara lain yang setidaknya jadi panduan wajib bagi karyawan Google. Pertama, dedikasikan waktu untuk diri sendiri. Karyawan Google diberikan waktu luang untuk mencari tahu apa yang menjadi gairah mereka.
>
> "Kami diberikan 20% dari waktu kerja untuk mencari passion kami ada di mana. Jadi dari lima hari, ada satu hari luang. Lupakan pekerjaan, dan cari ide aja. Kami diendorse untuk melakukan itu," kata Khrisna.
>
> Kedua, jangan takut dengan sesuatu yang baru. Tapi kalau gagal, pelajari dan cepat move on. "Tak usah sedih-sedih. Perbaiki. Dalam 90 hari ada lebih dari 100 fitur baru Google. Ada yang gagal, ada yang sukses. Tak mengapa, yang penting sudah dicoba."
>
> "Ketiga, put users first. Kenapa home page kami putih polos begitu saja? karena user lagi cari informasi, kami berusaha menghubungkan user dengan informasi yang mereka cari secepat mungkin. Yang lain mungkin suka berlama-lama di home page, tapi Google tidak."
>
> Dan terakhir, kata Khrisna, jangan serius-serius amat. "Kami Google, bukan serious flat company. We're fun company. Teknologi tak harus serius. Motto kami, do cool things that matter. Tak banyak birokrasi. Going to work is fun, dengan kondisi seperti itu, kreativitas muncul," pungkasnya.
>
> Selain itu, ada satu lagi filosofi yang selalu dijunjung tinggi di setiap kantor Google: makanan gratis. Bukan tanpa alasan makanan maupun minuman selalu tersedia cuma-cuma di kantor Google.
>
> "Kenapa kasih makan gratis? Kalau orang masih harus mikirin perut, bagaimana kita mau mereka berpikir jauh secara inovatif dan bebas. Kami bukan pabrik dan modal kami hanya manusia, ya manusianya itu yang harus dimanusiakan. Google itu people innovation company," kata Rudy Ramawi, Country Head of Google Indonesia
>
> --
> --

11.27.2013

RI Kaya Listrik Tenaga Air, Sayang Minim Digunakan


Dari: "Suhardono"

> RI Kaya Listrik Tenaga Air, Sayang Minim Digunakan
> Zulfi Suhendra - detikfinance
> Rabu, 27/11/2013 11:07 WIB
>
>  
>
> Jakarta -Banyak bendungan dan sumber daya air yang kaya di Indonesia potensial dijadikan sumber daya listrik. Sayangnya, potensi tersebut belum banyak dimanfaatkan.
>
> Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji mengatakan, potensi listrik dari sumber daya air mencapai 75.000 megawatt (MW). Namun yang dimanfaatkan baru sekitar 4.000 MW atau 6% dari potensi.
>
> "Kontribusi tenaga air di pembangkit tenaga listrik 6%. Kebutuhan listrik tumbuh 8-9%. Kita terus membangun PLTA," kata Nur Pamudji di acara Seminar Nasional Pembangunan dan Pengelolaan Bendungan 2013 di Kantor PLN Pusat, Jakarta, Rabu (27/11/2013).
>
> Nur mengatakan, tidaklah mudah untuk membuat sebuah pembangkit listrik. Untuk membangun sebuah pembangkit listrik bersumber dari air bendungan, kendala yang dihadapi didominasi terkait masalah perizinan di samping masalah finansial.
>
> Menurut UU, perizinan untuk membuat PLTA menurut Nur kini diserahkan pada pemerintah daerah setempat.
>
> "Perizinan berada di bupati dan gubernur itu tantangan sendiri. PLN sendiri pernah menunggu izin diterbitkan selama 8 tahun, itu mengambil dana," kata dia.
>
> Beberapa PLTA dalam waktu dekat akan dibangun baik oleh pemerintah dan pengembang. PLTA tersebut di antaranya berada di Sumatera, Jawa Barat, Sulawesi, Papua, dan daerah lain yang total kapasitas daya terpasangnya direncanakan mencapai 7.000 MW hingga tahun 2021.
>
> --
> --

11.26.2013

Garuda


Dari: "A.Syauqi Yahya"

> Senin, 25/11/2013 15:48 WIB
>
> Garuda Ingin Kelola Bandara Sendiri
>
> Feby Dwi Sutianto - detikFinance
>
> TOPIK TERHANGAT
> Padat di Soekarno-Hatta
> Tangerang - PT Garuda Indonesia Airlines Tbk (GIAA) tertarik mengelola bandara yang ditawarkan oleh pemerintah. Namun tidak dirinci bandara mana yang dilirik oleh maskapai pelat merah tersebut.
>
> "Ada 10 yang ditawarkan. Kita sudah tertarik. (Bandara) mana, itu rahasia kita," ucap Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar kepada wartawan di sela peluncuran pesawat ATR di Tangerang, Senin (25/11/2013).
>
> Emir menjelaskan pihaknya akan mengelola bandara untuk tujuan menunjang aktivitas bisnis dan pariwisata di daerah.
>
> "Bisnis dan pariwisata oke. Kita tertarik. Kita mau kembangkan di daerah," sebutnya.
>
> Sebelumnya Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan pemerintah Indonesia menawarkan pengelolaan 10 bandara kepada investor swasta. Para investor itu bisa dari dalam maupun luar negeri.
>
> Nantinya investor dari dalam dan luar negeri itu akan bertindak sebagai operator dan pengelola bandara. Pemilihan 10 bandara ini dilakukan berdasarkan riset yang sudah dilakukan pemerintah.
>
> Setidaknya ada 30 investor yang menyatakan berminat mengelola bandara. Masuknya investor ini, diharapkan mampu meningkatkan pelayanan pada bandara-bandara di Indonesia.
>
> --
> --

Yuk, Mengenal Indeks Kesejahteraan Rakyat


Dari: "Anis Hariri"

> https://www.facebook.com/catatan.anishariri/posts/684941844872212
>
>
> Tulisan pertama dari 7 tulisan 
>
> Oleh: Anis Hariri
>
> A. Pengertian Indeks Kesejahteraan Rakyat (IKraR)
>
> Indeks Kesejahteraan Rakyat adalah alat hitung yang dipakai untuk mengukur tingkat kesejahteraan rakyat dengan menggunakan tiga dimensi pengukuran yang terdiri atas:
>
> Dimensi Keadilan Sosial,
> Dimensi Keadilan Ekonomi dan
> Dimensi Demokrasi dan Governance
>
> IKrar dirumuskan sebagai:
>
> Indeks untuk mengukur tingkat kesejahteraan rakyat di Indonesia;
> Alat ukur keberhasilan pembangunan yang inklusif; dan
> Alat ukur ketersediaan akses terhadap pemenuhan hak-hak dasar rakyat.
>
> Beberapa hal yang mendasari pentingnya alat ukur IKraR ini adalah
>
> Ukuran-ukuran kesejahteraan yang digunakan saat ini lebih bersifat makro, sektoral dan tidak komprehensif di mana pengukuran lebih didominasi perspektif ekonomi (laju Inflasi, jumlah uang beredar dan tingkat investasi) yang tidak serta merta diikuti oleh meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
> Alat ukur yang digunakan saat ini belum mempertimbangkan aspek kesenjangan sebagai indikator, baik kesenjangan antar manusia, antar sektor, dan antar wilayah. Selain itu alat ukur kesejahteraan yang digunakan saat ini tidak banyak mengukur ketersediaan akses, tetapi lebih kepada output.
> Adanya pergeseran paradigma pembangunan dalam mengukur keberhasilan pembangunan, agar negara menghormati, melindungi, dan memenuhi pemenuhan hak dasar masyarakat sebagai hak asasi manusia.
> B. Kegunaan IKraR
>
> Manfaat IKraR adalah sebagai berikut:
>
> Sebagai dasar dalam perencanaan kebijakan, baik pada tingkat nasional maupun daerah, baik oleh pemerintah maupun non-pemerintah
> Memantau jalannya kebijakan pembangunan
> Mengukur keberhasilan pelaksanaan kebijakan pembangunan
> Dasar dalam melakukan evaluasi kebijakan pembangunan
>
>  
>
> C. Dimensi dan Indikator-indikator IKraR
>
> Dimensi Keadilan Sosial
>
> Keadilan sosial bukan hanya menyangkut persoalan proses distribusi atau pemerataan, akan tetapi juga menyangkut upaya pemenuhan kebutuhan dasar, serta tindakan afirmatif oleh penyelenggara negara untuk melindungi dan memastikan setiap warga negara mendapatkan pemenuhan terhadap hak dasarnya.
>
> Indikator-indikator dalam dimensi ini adalah:
>
> Akses rumah tangga terhadap listrik. Kecukupan akses pada listrik juga akan menentukan tingkat kesejahteran masyarakat karena listrik menjadi sumber energi penting dalam mendukung seluruh kegiatan masyarakat. Dalam konteks perekonomian, kecukupan listrik menjadi indikator penting untuk menggerakkan sektor riil masyarakat dan meningkatkan nilai tambahnya. Akses pada listrik dihitung berdasarkan persentase rumah tangga yang menggunakan listrik sebagai sumber penerangan utama.
> Rata-rata lama sekolah. Rata- rata lama sekolah menggambarkan jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal (dihitung dengan mempertimbangkan ijazah dan atau kelas tertinggi yang pernah/sedang diduduki).
> Akses pada kesehatan. Dalam realitas keseharian, masih dijumpai banyak masyarakat miskin baik yang tinggal di kota maupun diperdesaan seringkali tidak dapat mengakses layanan kesehatan, baik karena ketidaktersediaan layanan kesehatan, ataupun karena layanan kesehatan tersebut tidak terjangkau oleh masyarakat dari aspek biaya. Terkait dengan hal tersebut, maka dalam pengukuran indeks kesejahteraan rakyat akan mengukur jumlah penduduk yang dapat mengakses layanan kesehatan untuk berobat dalam waktu 6 bulan terakhir. Semakin banyak penduduk yang dapat mengakses layanan kesehatan, menunjukkan bahwa tingkat keterjangkauan penduduk pada layanan kesehatan semakin baik, demikian pula sebaliknya.
> Rekreasi (olah raga dan seni). Rekreasi dapat digolongkan sebagai kebutuhan tersier yang dapat dipenuhi jika kebutuhan primer dan sekunder telah terpenuhi. Indikator rekreasi diukur dari persentase rumah tangga yang melakukan kegiatan bepergian untuk tujuan rekreasi (berlibur, olahraga/kesenian).
> Akses rumah tangga terhadap jaminan sosial. Jaminan sosial diukur dari persentase rumah tangga yang menerima jaminan sosial (Jamkesmas, Kartu sehat, Surat Miskin (SKTM), lainnya). Persentase ini didapat dari ada/tidaknya anggota rumah tangga yang mendapatkan pelayanan kesehatan gratis selama 6 bulan terakhir dari masa pencacahan Susenas Juli 2010.
> Penduduk yang diperkirakan tidak mencapai umur 40 tahun. Tingkat usia harapan hidup di Indonesia dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan. Namun dalam pengukuran indeks kesejahteraan rakyat, indikator yang digunakan adalah sebaliknya yaitu mengukur jumlah penduduk yang tidak dapat mencapai usia 40 tahun. Termasuk didalam perhitungan ini adalah angka kematian bayi, kematian ibu, maupun kematian yang disebabkan oleh sebab lainnya.
> Akses terhadap air bersih. Air bersih yang dimaksud di sini adalah rumah tangga yang menggunakan sumber air minum dari air kemasan bermerk, air isi ulang, leding meteran, leding eceran, sumur bor/pompa dengan jarak ke tempat penampungan kotoran/tinja terdekat ≥ 10m, sumur terlindung dengan jarak ke tempat penampungan kotoran/tinja terdekat ≥ 10m, atau mata air terlindung dengan jarak ke tempat penampungan kotoran/tinja terdekat ≥ 10m.
> Akses terhadap sanitasi. Ukuran yang digunakan untuk mengukur sanitasi dasar dalam Indeks Kesejahteraan rakyat adalah kepemilikan jamban. Kepemilikan jamban adalah jumlah rumah tangga yang memiliki fasilitas jamban yang digunakan sendiri (bila fasilitas tempat buang air besar hanya digunakan oleh rumah tangga responden saja) atau digunakan secara bersama-sama (bila fasilitas tempat buang air besar digunakan oleh rumah tangga responden bersama dengan beberapa rumah tangga tertentu).
> Persentase penduduk miskin. Dalam pengukuran yang dilakukan oleh IKraR, jumlah penduduk miskin merupakan salah satu indikator yang menunjukkan ketidakmampuan dari sisi ekonomi dalam pemenuhan kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Sehingga seseorang dikatakan sebagai miskin apabila rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan. Penamaan yang digunakan pada Indikator ini adalah Pengeluaran Perkapita di atas Garis Kemiskinan.
> Tingkat Kesenjangan (Gini rasio). Salah satu ukuran kesuksesan pembangunan ekonomi adalah dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara. Walaupun demikian, pertumbuhan ekonomi tidak selalu memberikan korelasi positif dengan peningkatan kesejahteraan penduduknya. Salah satunya terkait dengan distribusi pendapatan, apakah pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut memberikan manfaat bagi semua penduduk atau justru menghasilkan jurang ketimpangan yang semakin lebar. Tingginya ketimpangan antar penduduk pada gilirannya bukan hanya memicu permasalahan dalam bidang ekonomi, akan tetapi juga dalam bidang sosial. Terkait dengan hal tersebut, maka dalam pengukuran kesejahteraan yang dilakukan dalam indeks kesejahteraan rakyat menggunakan gini rasio untuk mengukur pemerataan pendapatan penduduk.Semakin merata distribusi pendapatan kepada seluruh penduduk, maka ketimpangan atau kesenjangan yang dimiliki semakin rendah, demikian sebaliknya.
> Dimensi Keadilan Ekonomi
>
> Ukuran keadilan rakyat dalam mendapatkan akses dan aset terhadap sumberdaya ekonomi. Yang menjadi ukuran bukanlah indikator-indikator makro ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, tingkat suku bunga, dan sebagainya, tetapi indikator-indikator yang menunjukkan ketersediaan akses ekonomi bagi warga. tetapi indikator-indikator yang menunjukkan ketersediaan akses ekonomi bagi warga.
> Indikator-indikator yang digunakan pada dimensi ini adalah:
>
> Rasio PAD terhadap APBD. Indikator Rasio PAD terhadap APBD digunakan untuk melihat seberapa jauh kemampuan fiskal suatu daerah dalam melaksanakan program pembangunannya dalam rangka penyediaan pelayanan publik yang memadai bagi masyarakat. Selain itu, dapat dilihat juga apakah besarnya PAD berpengaruh positif terhadap peningkatan kesejahteraan di suatu wilayah. Data PAD tersedia secara baik dan dijamin keberlanjutannya di BPS.
> Ketersediaan dan Akses ke Bank. Prinsipnya semakin besar akses rakyat terhadap sumber permodalan, maka semakin besar kesempatan untuk meningkatkan pendapatannya dan memenuhi kebutuhan dasarnya. Dalam perhitungan IKraR ini indikator dari Susenas yang digunakan adalah Persentase rumah tangga yang menerima kredit (kredit usaha yang diterima oleh anggota rumah tangga dalam setahun terakhir dari masa pencacahan yang bersumber dari program bank selain Kredit Usaha Rakyat) dari bank.
> Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja. Indikator penduduk yang bekerja penting mengingat dengan bekerja rakyat akan mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, indikator ini digunakan untuk melihat tingkat pengangguran sehingga akan terlihat jelas jenis intervensi apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah pengangguran dan menjamin bahwa masyarakat mendapatkan kesempatan kerja yang layak dan berkelanjutan. Dalam perhitungan IKraR ini indikator Susenas yang digunakan adalah Persentase Penduduk usia 15 tahun yang bekerja.
> Jumlah Penduduk yang Memiliki Rumah. Dalam perhitungan IKraR, indikator kepemilikan rumah ini menggunakan indikator Susenas yang mengukur Persentase Penduduk yang memiliki rumah sendiri (jika tempat tinggal tersebut pada waktu pencacahan betul-betul sudah milik kepala rumah tangga atau salah seorang anggota rumah tangga. Rumah yang dibeli secara angsuran melalui kredit bank atau rumah dengan status sewa beli dianggap rumah milik sendiri).
> Perbandingan Pengeluaran Penduduk dengan Garis Kemiskinan. Prinsipnya apabila rasio pengeluaran lebih besar dari pada garis kemiskinan maka masyarakat lebih sejahtera. Sebaliknya, apabila pengeluarannya lebih kecil dari garis kemiskinan maka dapat diartikan masyarakat tidak mampun memenuhi kebutuhan dasarnya yang dihitung dengan garis kemiskinan. Dalam perhitungan IKraR ini indikator dari Susenas yang digunakan adalah Rasio rata-rata pengeluaran perkapita per bulan dengan garis kemiskinan (GK).
> Tingkat Pengeluaran Rumah Tangga untuk Pendidikan. Dalam perhitungan IKraR ini indikator Susenas yang digunakan adalah Proporsi pengeluaran rumah tangga untuk biaya pendidikan (biaya untuk keperluan pendidikan seperti uang sekolah/SPP, pendaftaran, iuran-iuran, kegiatan pramuka, alat tulis, dan uang kursus, termasuk fotokopi buku-buku/pelajaran sekolah) terhadap total pengeluaran rumah tangga per bulan.
> Tingkat Pengeluaran Masyarakat untuk Kesehatan. Dalam penghitungan IKraR ini indikator dari Susenas yang digunakan adalah proporsi pengeluaran rumah tangga untuk biaya kesehatan (biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan kesehatan seperti ongkos rumah sakit, puskesmas, dokter, obat-obatan, pemeriksaan kehamilan, biaya KB, biaya melahirkan, biaya imunisasi anak balita dan lainnya) terhadap total pengeluaran rumah tangga per bulan.
> Dimensi Demokrasi dan Governance
>
> Dimensi Demokrasi dan Governance merupakan pengukuran kesejahteraan rakyat yang melihat kemajuan pembangunan demokrasi dan tata kelola pemerintahan yang menjamin hak rakyat berpartisipasi dalam keseluruhan proses pembangunan demokrasi secara mandiri tanpa diskriminasi.
> Indikator-indikator yang digunakan pada dimensi ini adalah:
>
> Rasa Aman. Dalam perhitungan IKraR ini indikator yang diukur adalah tingkat keamanan warga dari gangguan kejahatan, yaitu persentase terjadinya kejahatan yang dilaporkan ke Polisi. Indikator dari Susenas yang digunakan adalah persentase penduduk (anggota rumah tangga) yang menjadi korban kejahatan (seseorang atau harta bendanya yang selama setahun terakhir mengalami atau terkena tindak kejahatan atau usaha/percobaan tindak kejahatan. Tindak kejahatan yang dimaksud adalah semua tindakan kejahatan dan pelanggaran yang dapat diancam dengan hukuman berdasarkan KUHP, sebatas yang mengenai diri pribadi seseorang dan harta bendanya, misalnya pembunuhan, penganiayaan, penculikan atau perampasan kemerdekaan, pencurian dengan atau tanpa kekerasan, pembakaran, perusakan, penggelapan, penipuan, perkosaan, penghinaan, narkotika, penjualan anak, dan pencemaran nama baik) selama setahun terakhir.
> Akses Informasi. Sesuai dengan ketersediaan data yang ada di Badan Pusat Statistik (BPS) maka indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat akses terhadap informasi adalah persentase rumah tangga yang pernah mengakses internet (apabila seseorang meluangkan waktu untuk mengakses internet, sehingga ia dapatmemanfaatkan atau menikmati fasilitas internet seperti: mencari literatur/referensi,
> mencari/mengirim informasi/berita, komunikasi, e-mail/chatting, dll ) dalam 3 bulan
> terakhir.
> Indikator akses terhadap internet ini penting karena saat ini memang penggunaan internet dan teknologi informasi menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di Negara-negara yang lebih maju. Selain itu, internet juga mencerminkan kemajuan infrastruktur di suatu daerah, baik yang bersifat software maupun hardware dan infrastruktur pendukungnya.
> Aspek Kebebasan Sipil. Kesejahteraan perlu diukur dari kebebasan warga untuk hidup dan mengembangkan kehidupannya karena keadilan ekonomi dan keadilan sosial hanya dapat terwujud apabila kebebasan warga untuk mengerti dan memanfaatkan kebebesannya dijamin. Tentunya kebebasan yang dimaksud disini tidak diartikan sebagai kebebasan yang menafikan tanggung jawab sosial. Demokrasi yang matang terjadi apabila kebebasan yang diterapkan berpegang teguh pada tanggung jawab sosial atau kebebasan yang menghormati tanggung jawab sosial. Dalam mengukur indikator kebebasan sipil ini digunakan komponen dalam Indeks Demokrasi Indonesia.
> Aspek Hak-hak Politik. Indikator atas hak-hak politik warga dapat diukur melalui tingkat partisipasi politik warga dalam prosedural demokrasi baik dalam menentukan kebijakan, peraturan perundangan-undangan maupun dalam proses Pemilu. Artinya, pengukuran hak-hak politik rakyat tidak terbatas pada proses pemilu, melainkan juga mencakup hak-hak politik tersebut digunakan sebaik-baiknya sebagai prinsip dalam hidup berdemokrasi di Indonesia. Sebagaimana aspek kebebasan sipil, aspek hak-hak politik ini indikatornya diperoleh dari salah satu komponen dalam Indeks Demokrasi Indonesia.
> Aspek Lembaga Demokrasi. Apabila dikaitkan dengan konsep kesejahteraan dimana tidak hanya diukur secara ekonomi, tetapi juga secara sosial dimana kuatnya modal sosial juga menjadi salah satu modal untuk mencapai keadilan ekonomi dan sosial karena telah menyepakati bahwa trust adalah kunci dalam berdemokrasi. Intinya lembaga demokrasi sangat diperlukan sebagai wadah atau media bagi warga, baik laki-laki maupun perempuan, untuk menyuarakan hak dan kewajibannya. Indikator lembaga demokrasi ini juga diambilkan dari komponen Indeks Demokrasi Indonesia.
>
>  
>
>  Tabel Indikator-indikator Indeks Kesejahteraan Rakyat (IKraR)
>
> No (i)
> Indikator (V)
> Nama Variabel
> Keterangan
> Penamaan Normalisasi dan Peta
> Dimensi
> 1
> V1
> listrik
> Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik sebagai  sumber penerangan utama
> Akses Listrik
> Keadilan Sosial
> 2
> V2
> rawat
> Persentase penduduk yang dapat menikmati akses berobat selama 6 bulan terakhir
> Akses Berobat
> 3
> V3
> rekreasi
> Persentase rumah tangga yang melakukan rekreasi  (berlibur,  olahraga/kesenian)
> Rekreasi
> 4
> V4
> mys
> RRata-rata lama sekolah penduduk + 15 Tahun (tahun)
> Lama Sekolah > Usia 15 Tahun
> 5
> V5
> jamsos
> Persentase rumah tangga yang menerimajaminan sosial (Jamkesmas, Kartu sehat, Surat Miskin (SKTM), lainnya)
> Pemanfaatan Jaminan Sosial
> 6
> V6
> e40
> Persentase penduduk yang usianya mencapai 40 tahun
> Harapan hidup > 40 Tahun
> 7
> V7
> air
> Persentase rumah tangga yang menggunakanair bersih sebagai sumber air minum
> Akses Air Bersih
> 8
> V8
> jamban
> Persentase rumah tangga yang menggunakan jamban  sendiri/bersama
> Akses pada Sanitasi
> 9
> V9
> p0
> Persentase penduduk tidak miskin
> Pengeluaran perkapita > GK
> 10
> V10
> gini
> Pemerataan Pendapatan
> Tingkat Pemerataan Pendapatan
> 11
> V11
> home
> Persentase rumah tangga yang memiliki rumah sendiri
> Kepemilikan Rumah Sendiri
> Keadilan Ekonomi
> 12
> V12
> kerja
> Persentase penduduk usia 15 tahun ke atasyang bekerja
> Bekerja Usia > 15 Tahun
> 13
> V13
> expGK
> Rasio rata-rata pengeluaran perkapita per bulan dengan garis kemiskinan (GK)
> Rasio Pengeluaran thd GK
> 14
> V14
> pad
> Rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD
> Rasio PAD terhadap APBD
> 15
> V15
> bank
> Persentase rumah tangga yang menerima kredit dari bank
> Akses kepada Sumberdaya
> 16
> V16
> shstudall
> Proporsi pengeluaran rumah tangga untuk biaya pendidikan terhadap total pengeluaran terhadap total pengeluaran
> EkonomiRasio Biaya Pendidikan
> 17
> V17
> shheall
> Proporsi pengeluaran rumah tangga untuk biaya kesehatan terhadap total pengeluaran
> Rasio Biaya Kesehatan terhadap total pengeluaran
> 18
> V18
> inet
> Persentase rumah tangga yang pernah mengakses internet dalam 3 bulan terakhir
> Akses Informasi
> Demokrasi
> 19
> V19
> crime
> Persentase penduduk yang menjadi korban kejahatan dalam setahun terakhir (adjusted)
> Rasa Aman
> 20
> V20
> sipil
> Aspek Kebebasan Sipil dalam Indeks Demokrasi Indonesia
> Kebebasan Sipil
> 21
> V21
> politik
> Aspek Hak-Hak Politik dalam IndeksDemokrasi Indonesia
> Hak Politik
> 22
> V22
> lemdem
> Aspek Lembaga Demokrasi dalam Indeks Demokrasi Indonesia
> Lembaga Demokrasi
>
>  
>
> D. Cara Menghitung IKraR
>
>  
>
> Rentang nilai IKraR ditetapkan antara 0-100. Nilai 100 adalah nilai ideal yang berarti sangat sejahtera atau tujuan akhir yang ingin dicapai. Dari hasil perhitungan simulasi yang telah dilakukan, didapatkan nilai total IKraR yang merupakan nilai perhitungan dari masing-masing dimensi. Dari nilai tersebut dapat dilihat pada posisi manakah sebuah daerah berada dan bagaimana kondisinya apabila dibandingkan dengan daerah lainnya. Dan yang tidak kalah penting adalah apa dimensi yang paling menonjol dan paling kurang sehingga dapat dicari lebih jauh penyebabnya sehingga dapat diambil kebijakan yang harus diambil.
>
> Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan IKraR dapat digunakan disamping untuk alat evaluasi keberhasilan pembangunan, juga untuk dasar perencanaan dan koordinasi kebijakan terutama untuk penyempurnaan kebijakan yang telah dilaksanakan sebelumnya.
>
> Rumus Indeks Kesejahteraan Rakyat (IKraR) adalah sebagai berikut:
>
>  
>
> Ii =
> vi – vi_min
> vi_maxvi_min
>
> Di mana:
>
> vi = Indikator ke i
>
> Ii = Indeks Indikator ke i
>
> Vi_min = Nilai indikator ke-i minimal
>
> Vi_max = Nilai indikator ke-i maksimal (atau target capaian)
>
> Indeks setiap indikator bernilai antara 0-100, dimana semakin tinggi nilai indikator semakin baik kondisi indikator tersebut.
>
> Penimbang pada setiap Indeks Indikator Kesejahteraan Rakyat dalam Penyusunan IKraR
>
> Penentuan penimbang indeks indikator menggunakan metode statistik Analisis Faktor Utama/Principal Component Analysis (PCA). PCA dilakukan dalam setiap dimensi IKraR yaitu Dimensi Keadilan Ekonomi, Keadilan sosial, dan Demokrasi dan Tata
> Kelola. Penimbang yang diperoleh merupakan bobot setiap indeks indikator dalam menyusun dimensinya.
>
> Berikut adalah tabel penimbang masing-masing indikator:
>
> Dimensi
> Indikator
> Indeks Indikator
> Penimbang
> Keadilan Sosial
> V1
> I1
> 0,130
> V2
> I2
> 0,083
> V3
> I3
> 0,104
> V4
> I4
> 0,133
> V5
> I5
> 0,032
> V6
> I6
> 0,090
> V7
> I7
> 0,133
> V8
> I8
> 0,127
> V9
> I9
> 0,114
> V10
> I10
> 0,054
> Dimensi
> Indikator
> Indeks Indikator
> Penimbang
> Keadilan Ekonomi
> V11
> I11
> 0,164
> V12
> I12
> 0,141
> V13
> I13
> 0,182
> V14
> I14
> 0,139
> V15
> I15
> 0,110
> V16
> I16
> ...

Pengusiran !


Dari: "A.Syauqi Yahya"

> 3 Hal yang Perlu Disoroti dari Surat Balasan Tony Abbott
>
> 25 November 2013 05:03 WIB
>
> REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Hukum Internasional UI Hikmahanto Juwana menilai ada tiga hal yang perlu dipelajari untuk dapat memberikan respons atas surat balasan Tony Abbott.
>
> Pertama, dari kacamata subjektif Presiden dan jajarannya, apakah surat balasan Abbott sudah menjawab secara memadai apa yang diinginkan oleh pemerintah.
>
> Kedua, perlu juga dipelajari apakah surat balasan dari Abbott sudah memadai bagi mayoritas masyarakat Indonesia. "Jangan sampai terjadi situasi dimana menurut Presiden surat balasan sudah memadai, namun menurut publik belum. Pendapat publik perlu diperhatikan untuk menghindari kemarahan publik yang saat ini ditujukan ke Australia akan justru berpindah ke pemerintah," katanya.
>
> Hikmahanto mengatakan bila pemerintah berpendapat bahwa surat balasan dari Abbott belum memadai dan juga menurut publik Indonesia maka Presiden perlu mengambil tindakan yang paling keras dan tegas yang dimungkinkan menurut praktik antarnegara dengan mempertimbangkan menjaga kelangsungan hubungan diplomatik Indonesia Australia.
>
> "Di sinilah perlunya tindakan ketiga yaitu memikirikan tindakan apa yang seharusnya dilakukan. Salah satu usulan respons pemerintah adalah pengusiran sejumlah diplomat Australia dalam waktu 1x24 jam," kata Hikmahanto.
>
> Dalam pengusiran dan sejumlah diplomat negeri kanguru itu, pemerintah tidak perlu meminta penjelasan lebih lanjut ataupun mengharap surat balasan berikut dari Abbott. "Bila tindakan ini telah dilakukan dan tidak ada balasan pengusiran diplomat Indonesia dari Australia ini mengindikasikan bahwa Australia mengakui penyadapan yang mereka lakukan. Mereka tidak bisa menyampaikan secara eksplisit di ruang publik," katanya.
>
> Menurut Hikmahanto, dengan pengusiran diplomat maka permasalahan penyadapan dianggap selesai oleh kedua negara dan selanjutnya adalah proses penyembuhan (healing) hubungan diplomatik kedua negara.
>
> Red: Endah Hapsari
>
> Sumber:Antara
>

11.25.2013

Ahok, Keunggulan Indonesia dan Keunggulan AS

Dari: "Daniel H.T."
>  
>
> http://politik.kompasiana.com/2013/11/25/ahok-keunggulan-indonesia-dan-keunggulan-amerika-serikat-612891.html
>
> Ahok di Kompasianival, Sabtu, 23 November 2013 (Foto milik penulis)
> Di acara talk show Kompasiainival 2013, Sabtu, 23/11/2013, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mempunyai beberapa kisah inspiratif yang menarik. Salah satunya yang dia ceritakan di penghujung acara  talk showtersebut.
> Menurut Ahok, sebenarnya Indonesia mempunyai sedikitnya dua keunggulan penting dibandingkan dengan Amerika Serikat. Apakah itu? Berikut narasi yang saya buat berdasarkan cerita Ahok.
> Beberapa tahun lalu, dia pernah diundang oleh Parlemen Negeri Paman Sam itu untuk menghadiri suatu acara. Pada kesempatan itu terjadi dialog santai antara dia dengan salah satu senator di sana.
> Senator itu berkata, "Lambang negara anda itu sebenarnya menjiplak lambang negara kami! "
> Ahok terkejut, dan berkata, "Kenapa anda bisa berkata demikian?"
> "Anda lihat saja sendiri, burung elangnya sangat mirip. Cuma di negara anda, anda bilang itu namanya burung garuda. Di lambang negara kami burung itu mengigit pita dengan tulisan berbahasa Latin, 'E Pluribus Unum,' yang berarti, 'dari yang banyak menjadi satu.' Sedangkan di negara anda, dijiplak dan dimodifikasi menjadi burung itu menggengam pita dengan tulisan berbahasa Sansekerta, 'Bhinneka Tunggal Ika,' yang artinya, 'berbeda-beda tetapi tetap satu.' Kedua pengertian itu pada dasarnya sama."
> Ahok menjawab, "Saya tidak bisa membenarkan atau membantah klaim anda itu. Karena negara anda sudah merdeka lebih dulu dari kami lebih dari 200 tahun. Tetapi, tahukah anda burung di lambang negara anda itu mempunyai kelemahan dibandingkan dengan Burung Garuda kami? Bahkan burung elang di lambang negara anda itu sebenarnya juga bisa ditafsirkan sebagai lambang bangsa yang oportunis!"
> Giliran senator itu yang terkejut, "Kenapa anda bisa berkata demikian? Kami bangsa oportunis?"
> "Ya, itu juga merupakan sedikitnya dua keunggulan bangsa kami dibandingkan dengan bangsa anda," jawab Ahok.
> Dengan nada penasaran senator itu berkata, "Jelaskan argumen anda itu!?"
> Ahok menjelaskan, "Burung elang di lambang negara anda menggambarkan dia sedang menggigit pita bertuliskan 'E Pluribus Unum,' yang artinya 'dari banyak menjadi satu,' tetapi karena pita dengan tulisan tersebut digigit dengan paruhnya, maka ketika elang tersebut harus makan, maka dia pun pasti akan melepaskan pita tersebut. Inilah lambang oportunisme itu, ketika kebutuhannya mendesak harus dipenuhi, maka dia akan melepaskan 'E Pluribus Unum' itu. Persatuan bisa dikorbankan demi kepentingan dirinya sendiri!"
> Senator itu terdiam. Ahok melanjutkan, "Berbeda sekali dengan lambang negara kami. Pita 'Bhinneka Tunggal Ika' itu tidak digigit dengan paruhnya, tetapi digenggam erat-erat dengan cakarnya. Ketika ia harus makan, maka pita tersebut tetap digenggam erat. Itu melambangkan prinsip bangsa kami, bahwa apapun yang terjadi persatuan bangsa adalah tetap nomor satu!"
> Senator itu mengangguk-angguk kepalanya tanda memahami penjelasan Ahok. Kemudian dia berkata, "Tadi anda mengatakan ada sedikitnya dua keunggulan bangsa anda daripada bangsa kami. Apa itu yang kedua?"
> Ahok bertanya balik, "Lebih dari 90 persen orang orang Amerika beragama Kristen. Seandainya Obama adalah seorang Muslim, apakah orang Amerika akan tetap memilihnya sebagai presiden mereka? Belum tentu bukan? Nah, di negara saya, di Belitung Timur, penduduknya lebih dari 90 persen Muslim, tetapi mereka pernah memilih bupatinya yang dobel minoritas, yaitu China dan Kristen."
> Ahok menyelesaikan ceritanya.
> Hadirin di acara Kompasianiival malam itu pun bertepuk tangan meriah.
> Lambang negara AS dan Indonesia (wikipedia.com)
> *
> Untuk "keunggulan yang kedua," meskipun itu hanya sebuah ilustrasi, tetapi membandingkan antara posisi seorang bupati dengan posisi seorang presiden sebenarnya tidak tepat. Namun, secara substansial makna, kita bisa memahami maksud Ahok dalam ceritanya itu. Yakni, bahwa bangsa yang besar seharusnya tidak lagi menilai orang lain, termasuk dan terutama (calon) pimpinannya berdasarkan etnis dan agamanya. Bangsa yang berjiwa kerdil dan berwawasan sempitlah yang masih mempertahankan sentiman SARA dalam mengambil sikap politiknya. Bangsa yang demikian mustahil untuk bisa bergaul, maju dan bergaul di kancah internasional di era globalisasi seperti sekarang ini.
> Cerita Ahok mengenai "keunggulan kedua" itu mungkin memang relevan di masa lalu, tetapi, tidak lagi di masa sekarang. Seiring dengan semakin majunya cara berpikir manusia moderen saat ini, yang semakin tidak lagi memandang orang dari etnis dan agamanya tetapi, integritas dan prestasinya. Fenomena ini tidak hanya terjadi di negara berkembang seperti Indonesia, yang mayoritas Muslim, tetapi juga di beberapa negara lain, termasuk Amerika Serikat.
> Amerika Serikat juga pada awal November 2013 lalu mencatat sejarah barunya dengan memilki seorang walikota baru yang beragama Islam. Dia adalah seorang pria bernama M Saud Anwar (46 tahun), dipilih warga kota South Windsor, negara bagian Connecticut, sebagai walikota mereka yang baru. Padahal, di kota itu hanya ada 375 jiwa yang beragama Islam dari jumlah penduduknya yang lebih dari 100.000 jiwa (yang beragama Kristen).
> Anwar berasal dari Partai Demokrat dan terpilih sebagai warga Muslim pertama yang pernah menjabat sebagai wali kota di wilayah Connecticut. Anwar sebenarnya adalah warga imigran yang datang dari Karachi, Pakistan, pada 1991 lalu. Awalnya ia tinggal bersama neneknya di Illionis. Kemudian ia pindah ke Connecticut karena ia menempuh studi di Yale University.
> Dia dapat diterima dan akhirnya dipilih oleh warga kota itu menjadi walikota mereka, karena selama ini dia dikenal berkerpibadian baik. Dia tak pernah berbicara menyinggung hal-hal yang berkaitan dengan agama dalam menjalankan pekerjaannya itu, maupun selama menjadi politisi Partai Demokrat.
> "Kita hidup di sebuah kota di mana orang saling merangkul, dihormati untuk siapa mereka dan apa yang mereka lakukan, bukan menonjolkan perbedaan atau apa kepercayaan mereka. Itulah salah satu hal yang membuat anda jatuh cinta dengan South Windsor," ujar Anwar, dilansir dari Onislam.net.
> Anwar memandang jabatan barunya sebagai simbol kuat yang menyampaikan pesan harapan . " Ini menghilangkan penilaian dari orang-orang yang menyerang Amerika  (sebagai orang yang rasis), " katanya .
> "Ketika mereka mengatakan bahwa kita (orang Amerika) tidak menghormati warga tertentu karena memiliki perbedaan tertentu (etnis dan agama), pada kesempatan inilah kita menyatakan kepada mereka, bahwa itu tidak benar. Kami adalah negara imigran dan kami juga merupakan bagian dari negara ini, yang terdiri dari orang-orang yang berbeda agama (dan etinisnya)."
> "Kota sama halnya dengan manusia. Merupakan sebuah kesatuan tunggal dari berbagai sistem organ keamanan, pekerjaan umum, pelayanan publik, keuangan, dan semua sistem yang ada harus bekerja sama agar kota pun bisa berjalan lancar seperti halnya tubuh manusia bisa sehat," tegas Saud Anwar dalam pidato pelantikannya.
> Saud Anwar (www.ummid.com)
> *
> Seandainya saja Barrack Obama adalah seorang Muslim, bisa jadi dia akan tetap dipilih oleh orang Amerika Serikat sebagai presiden mereka. Karena orang Amerika melihat kepribadian dan jiwa kenegarawan yang begitu besar dari sosok seorang Obama.
> Jiwa kenegarawan Obama terbukti dari sikapnya pada kasus ketika pada 2010, sebagian warga AS menolak pembangunan Islamic Center dan masjid di dekatGround Zero, lokasi bekas dua menara gedung WTC yang diserang teroris dengan pesawat terbang sampai hancur dan rata dengan tanah pada 11 Septmber 2001.
> Ketika itu Obama  tetap pada keputusannya untuk mengizikan pembangunan kompleks Islamic Center itu, meskipun, dikecam cukup banyak warganya. Tuduhan yang antara lain dilontarkan kepadanya adalah tidak peka terhadap ribuan keluarga korban yang tewas dalam serangan teroris itu.
> Dalam pidatonya pada 12 Agustus 2010, Obama berkata, "Saya tidak bekomentar dan saya tidak akan komentar tentang kebijaksanaan untuk memutuskan menempatkan sebuah masjid di sana." seperti dikutip AFP, Minggu, 15/8/2010 (detik.com).
> "Saya berkomentar sangat khusus tentang hak yang rakyat miliki ketika negara ini berdiri. Itulah negara kita. …  Dan, saya kira amat penting, sesulit apapun masalah-masalah ini, bahwa kita tetap fokus tentang siapa kita sebagai manusia dan apa nilai-nilai kita."
> Sedangkan pengelola "Cordoba House," nama Islamic Center itu berkata, kompleks iersebut akan mencakup sebuah masjid, fasilitas olahraga, teater, restoran. Lokasi akan terbuka untuk semua pengunjung untuk menunjukkan bahwa umat Islam adalah bagian dari komunitas mereka."
> Akhirnya, warga AS pun bisa menerima keputusan Presiden Obama itu. Obama sebagai pimpinan nomor satu AS saat ini dengan berpegang tegih kepada Konstitusi negaranya telah memberi pembelajaran yang sangat berga bagi bangsanya dalam memandang setiap persoalan seperti itu. Dia berani mengambil tindakan tidak populis di mata rakyatnya demi kemajuan bangsanya itu.
> Ketika berkunjung ke Indonesia, dalam pidatonya pada 10 November 2010, di Balairung Universitas Indonesia, Depok, Obama juga sempat memuji dan mengingatkan Indonesia mengenai pentingnya mempertahankan dan mempraktekkan "Bhinneka Tunggal Ika," atau "Unitiy in Diversity" di Indonesia.
> Bandingkanlah dengan sikap Presiden kita ketika berhadapan dengan kelompok intoleran dan anarkis terhadap pemeluk agama minoritas di negeri ini.
> Maka, di dalam konteks kepimpinan bangsa ini, saya kira, AS lebih unggul daripada kita, karena mereka memiliki Pimpinan seperti Obama.
> Presiden AS, Barrack Obama, ketika menyampaikan pidatonya di UI, Depak, 10/11/2010, memuji dan mengingatkan Indonesia tentang Bhinneka Tunggal Ika (Voaindonesia.com)
>
> __._,_.___

11.24.2013

Kaya tapi "miskin"


Dari: <djuliadi55@gmail.com>

>
> Rasulullah: Jadilah Orang Kaya yang "miskin"
>
> Suatu hari seorang laki-laki miskin mendatangi Aisyah istri Rasulullah saw, Aisyah pun memberinya sedekah. Lalu Aisyah memanggil pembantunya Barirah dan menyuruh memperhatikan dan menyelidiki laki-laki itu , apa benar laki-laki itu miskin atau pura-pura miskin, lalu dipakai apa itu sedekah yang didapatnya.
>
> Melihat kejadian tersebut Rasulullah kemudian menegur Aisyah dengan sabdanya " Jangan kau berhitung dalam memberi sedekah karena Allahpun tidak pernah berhitung dalam memberikan rezeki kepada kita " (HR.Nasa'i , Ibnu Hibban, Ahmad dan Haitsami )
>
> Dalam kesempatan lain Rasulullah juga menganjurkan: " Wahai Aisyah, berlindunglah dari api neraka (kebangkrutan) meski hanya dengan bersedekah separuh biji korma, sungguh separuh biji korma itu mengisi perut orang yang lapar sama seperti ia mengisi perut orang yang kenyang " (artinya walau separuh biji korma itu sudah cukup mengenyangkan bagi orang-orang yang sedang kelaparan) ( HR.Ahmad dan Mundziri )
>
>
> Rasulullah SAW adalah seorang Pemimpin dan Wirausahawan sejati, kemenangan demi kemenangan terus diraih demikian pula kekayaan selalu mengejar-ngejar beliau, sehingga ketika beliau menjadi Pemimpin tertinggi kekayaan negarapun melimpah ruah. Tapi taukah kita ada salah satu doa yang beliau ucapkan sehingga Aisyah istrinya terkejut ?.
>
>
> Aisyah mendengar Rasulullah berdoa : " Ya Allah, jadikanlah gaya hidupku seperti gaya hidup orang miskin, cabutlah nyawaku dalam keadaan miskin, lalu kumpulkanlah aku pada Hari Kiamat bersama kelompok orang miskin ".
>
> Mendengar doa itu Aisyah protes : " Mengapa engkau berdoa seperti itu wahai Rasulullah ? ", Beliau menjawab :
>
> " orang-orang miskin akan masuk Sorga 40 tahun lebih awal dari pada orang-orang kaya, wahai Aisyah jangan pernah menolak orang-orang miskin meski engkau hanya bisa memberi separuh biji korma, cintailah orang miskin dan dekatkanlah mereka kepadamu agar Allah juga mendekatkanmu kepadaNYA pada Hari kiamat nanti " ( HR.Tirmidzi, Baihaqi dan Mundziri )
>
> Mengapa Nabi berdoa demikian, apakah kita tidak boleh kaya raya ? Rosulullah bukan orang miskin, Beliau Pemimpin yang kaya raya tetapi gaya hidup diri dan keluarganya adalah gaya hidup orang yang paling miskin, pernah dalam 40 malam rumah beliau tidak ada api yang menyala artinya tidak ada bahan makanan yang bisa dimasak juga tidak ada lentera penerang, belau hanya mengkonsumsi beberapa biji korma dan air saja.
>
> Dan ketika beliau meninggal hampir tidak ada harta warisan yang beliau tinggalkan, seluruh kekayaannya diwakafkan dan disedekahkan untuk perjuangan Islam, jadi apakah tidak logis doa Rosulullah tersebut ?
>
> Kita wajib bisa kaya raya selama umur kita masih produktif karena ada kewajiban Zakat, haji dan sedekah. namun banyak diantara kita yang kaya raya atau hidup berkecukupan, tapi mampukah kita hidup dengan gaya hidup orang miskin, gimana sih gaya hidup orang miskin itu? sederhana saja sebenarnya mereka selalu puasa minimal Senin-Kamis, tidak makan kalau masih kenyang dan berhenti makan sebelum kekenyangan, jadi tidak harus makan 3 kali sehari, demikian juga dalam hal berpakaian tidak selalu mengikuti mode dan trend baru, mereka mengganti pakaian atau perabot ya kalau sudah rusak, gimana gampang kan ?
>
> Demikian juga ketika umur kita sudah tidak produktif lagi, maka saatnya kita delegasikan seluruh kekayaan kita untuk perjuangan Islam melalui anak, istri dan keluarga kita atau orang lain yang mampu mengelola dan mendayagunakan seluruh harta kekayaan kita untuk kepentingan perjuangan memuliakan Islam dan Kaum Muslimin, sehingga ketika Malaikat Maut menjemput kita kelak tidak ada lagi kekayaan dunia di tangan kita, kita benar-benar miskin. Jadi tidak akan ada lagi kekayaan kita yang harus diaudit pada saat Hari Perhitungan kelak, semuanya totalitas akan menjadi ASET PEMBELA kita pada saat itu. Mudah bukan jadi orang miskin? inilah maksud doa Rosulullah SAW tersebut., jadi miskin ? siapa takut!
>
> Sahabat, awal bulan saatnya kita Zakat, mari jadikan Zakat dan Sedekah kita menjadi ASET PEMBELA kelak di Hari Perhitungan Amal kita. Bersama Rumah Yatim Indonesia. Info program silahkan klik http://www.rumah-yatim-indonesia.org/
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> --
> Allahumma laa sahlaa illaa maa ja'altahu sahlaa wa anta taj'alul hazna idza syi'ta sahlaa.-(Yaa Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Sedang yang sulit bisa Engkau jadikan mudah, apabila Engkau menghendakinya menjadi mudah).

Mata Air


Dari: "A.Syauqi Yahya"

> Mata Air
>
> Senin, 25 November 2013
>
> Kebudayaan dimulai dengan kaki yang bergerak di sawah dan tangan yang meraut joran. Dalam bahasa Indonesia asal katanya berkait erat dengan kerja pertanian: ada asosiasi yang dekat antara budaya dan budi daya. Dalam bahasa Eropa, culture juga berakar pada kata Latin colere, yang bisa berarti mengolah tanah atau air, menghuni, merawat, memperelok, atau memuja. Tapi kemudian para cerdik pandai berbicara tentang kebudayaan sebagai sesuatu yang halus dan tinggi, seakan-akan sejarahnya bermula dan berakhir di balairung, galeri, dan ruang-ruang seminar.
> Barangkali ada sebuah transisi yang dilupakan. Riwayat manusia menunjukkan ladang dan laut bukan semata-mata sumber hidup, tapi juga tempat ia menyusun pengalamannya tentang waktu. Akal yang cerdik pun mengukur musim, dan sejak itu manusia yakin akan kemampuan dirinya. Pada saat yang sama manusia juga menghadapi gempa dan badai yang seakan-akan datang dari alam yang lain, dan ia gentar oleh misteri.
> Nilai-nilai tumbuh ketika manusia bergulat dengan itu semua. Kebudayaan pun lahir. Pada suatu tahap, nilai-nilai ituâ€"yang menyebabkan orang merasa malu atau bersalah ketika mengecoh orang lain atau membakar rumah yatimâ€"membuat sikap "berbudaya" berarti juga sikap yang "beradab". Setidaknya dalam bahasa Indonesia, "kebudayaan" dan "peradaban" bisa saling menggantikan.
> Agaknya demikian juga dalam bahasa-bahasa Eropa. Tapi kemudian datang sebuah masa ketika hal-hal yang dianggap "beradab", hal-hal yang mencerminkan civility, mengambil bentuk yang makin jauh dari tubuh, bumi, dan pergulatan hidup yang menumbuhkan nilai-nilai. Makin jauh, makin tak mendalam, meskipun makin meluas jangkauannya. Dan apa yang disebut "peradaban" akhirnya hanya ditandai perilaku yang tampak manis dan sopan dan halus di permukaan: perilaku yang mengikuti kepatutan sosial yang di mana-mana diakui.
> Kant melihat itu dengan masygul dan berkata, "Kita beradab, dan mungkin malah terlalu beradab." Kita menyangka kita telah mencapai tingkatan moralitas. Tapi sebenarnya yang kita perlihatkan hanya sejumlah pencitraan, simulacra, moralitas.
> Simulacra itu makin lama memegang peran sentral. Masyarakat diubah oleh kapitalisme. Hampir semua hal jadi komoditas yang bisa dipertukarkan karena semua hal sudah diterjemahkan dengan harga. Tak ada lagi sesuatu yang unik, istimewa, dan tak bisa diperbanyak atau ditirukan. Di toko-toko, orang memasarkan kata-kata ucapan cinta, atau berkabung, atau ucapan selamat pada kartu pos yang dicetak dalam jumlah ribuan: cara yang efisien untuk menggantikan ekspresi kita.
> Dengan kapitalisme pula, peradaban bergerak semakin meluas, menghimpun makin banyak benda dan milik. Ia merambah ke mana-manaâ€"bahkan jadi alasan kolonialisme, ketika orang-orang Eropa berangkat ke benua lain dengan semangat, atau dalih, untuk menjalankan mission civilisatrice.
> Dalam keadaan seperti itu, kebudayaan sering dibayangkan untuk bisa jadi sebuah kekuatan alternatif. Terry Eagleton menyebutnya sebagai "oasis nilai-nilai", tapi kiasannya tak tepat benar: menampakkan sesuatu yang tanpa daya dan tanpa gerak. Lebih tepat agaknya bila kebudayaan dianggap mata air nilai-nilai yang oleh peradaban dialihkan alirnya ke danau yang cemar.
> Sebab di atas segalanya kita bisa selalu mengingat kembali bagaimana semuanya bermula. Ada kaki yang bergerak di sawah dan tangan yang meraut joranâ€"dan kita tahu kaki dan tangan itu bukan otomaton yang hanya bisa mengulang-ulang. Semua menjadi berarti karena ada sesuatu yang baru dan berbeda muncul, sesuatu yang bukan alam tapi dari alam.
> Kita lihat patung Cokot yang mengubah sebatang ranting jadi sebuah patung Bali, seakan-akan ia bukan berasal dari sekerat sisa pohon. Kita juga simak imaji laut pada karesansui, taman karang Zen di Kuil Naga yang Damai di Kyoto: laut itu hidup karena gerak imajiner dari pasir.
> Keduanya tak ekspansif. Keduanya tak terpisah jauh dari pohon dan debu. Keduanya menyimpan apa yang diam dan dengan demikian mengingatkan: kapitalisme gemuruh di mana-mana, tapi tidak adakah yang tak bisa dipertukarkan?
>
> Goenawan Mohamad
>

alasan

>
> Dari: "A.Syauqi Yahya"
>
> > Alasan mengungkap aksi BIN
> >
> > Ditanya motifnya mengungkap wawancara yang pernah dilakukannya di tahun 2004 silam dalam program televisi Australia, Nine Network's Sun-day, langkah itu sengaja dilakukan Hendro Priyono untuk memperingatkan Badan Intelijen Australia soal kemampuan intel Indonesia.
> >
> > "Saya berteman baik dengan Direktur ASIS dan ASIO [Badan Intelijen Australia, red] dan saya ingin mereka supaya lebih waspada. Supaya mereka menaikkan kemampuan intelijennya."
> >
> > Oleh sebab itu, lanjut Hendro Priyono, dia sengaja menyebut Indonesia telah menyadap Australia. "Supaya Badan Intelijen Anda memperoleh anggaran lebih untuk mencegah aksi spionase. Itu merupakan salah satu teknik intelijen," katanya.
> >
> > This post was submitted by V V / IM.
> >
> > Selengkapnya baca disini :
> >
> > http://www.indonesiamedia.com/2013/11/22/eks-kepala-bin-

British Virgin Island


Dari: <anishariri@gmail.com>

>
> Berbagi ilmu buat yang ingin bebas pajak... :p
>
> 11 Januari 2013
>
> Dari 0816940797 (Luthfi Hasan)
> Ke 0811141456 (seseorang yang disebut Luthfi dengan panggilan doktor)
>
> 1456: Halo Pak Luthfi
> 0797: Ya doktor
>
> 1456: Bisa ngomong gak?
> 0797: Ya ya doktor
>
> 1456: Bisa ngomong gak
> 0797: Ya silakan dok
>
> 1456: Saya sudah tanyakan masalah BVI. Eeee.. Ni saya bacakan yah pak
> 0797: Iya
>
> 1456: Saya sudah dapat informasi tentang BVI. Kalau BVI datang pemegang saham tidak muncul di public record. Artinya tidak bisa diketahui oleh masyarakat umum yang mau ngecek, yang mau ngecek siapa siapa gak tau. Terkecuali ada keputusan dari pengadilan
>
> 0797: Hem. Iya iya
> 1456: Itu di manapun samalah. Keuntungan BVI adalah tidak perlu membayar pajak penghasilan atau corporate income tax atau seluruh bisnisnya. Tapi pemerintah Hongkong dan Bank di Hongkong mempunyai peraturan tentang asal usul uang .satu: perlu memberi mempunyai dokumen asal usul uang seratus juga itu apakah itu personal saving ataukah cash flow dari pt negeri mana, misalnya kasus ini
>
> 0797: Hem ya
> 1456: Duitnya dari mana. Oh dari dari anu. Dubai, simpanan? Gak masalah uang injection seratus juga itu masuk... (Tidak jelas) masuk sebagai apa? Pinjaman atau modal disetor? Nah nanti kita tanya kalau modal disetor untung ruginya apa? Sebagai pinjaman untung ruginya apa? Kalau sebagai pinjam perlu ada surat perjanjan loan.
>
> 0797: Oke di emailin di email aja pak? Mungkin ga?
> 1456: Bisa bisa email bapak apa pak?
>
> 0797: Ya oke saya smskan. Saya lagi nyupir ni menuju aceh
> 1456: Oh oke sorry sorry
>
> 0797: Ya ya ya
> 1456: Pak makasih ya
>
> 0797: Iya doktor saya sms kan nanti
> 1456: Iya
>
> 2. Percakapan 29 Januari 2013
>
> Dari 0816940797 (Luthfi Hasan)
> Ke 0811141456
>
> 0797: Iya doktor
> 1456: Halo
>
> 0797: Aduh maap tadi
> 1456: Iya pak
>
> 0797: Kedatangan tamu pas mau pamitan tamunya tadi, gmana dok
> 1456: oh iya pak . Pak itu ijinnya punya bapak udah keluar ETPP-nya si Swott
>
> 0797: Yang itu yang untuk..
> 1456: Yang pasir besi
>
> 0797: Tambang itu
> 1456: Iya
>
> 0797: Iya sudah sudah
> 1456: Yakin ya pak
>
> 0797: Iya iya sudah
> 1456: Karena ini mau dikontrak tiap bulannya itu lima enam hesel pak, ini dan keluarganya
>
> 0797: Lima enam hesel ya, oke
> 1456: (backsound: male: liem sioe liong) sudono salim
>
> 0797: Oke iya iya oke
> 1456: Saya nggak berani. saya mau kasih uang muka dulu saya nggak brani
>
> 0797: Iya iya saya, saya cek dulu nanti saya kasih copynya, biar ada copy-nya ada ininya. Iya
> 1456: Kedua.. He eh, saya sudah kirim yang BVI ya Pak BVI
>
> 0797: Yang?
> 1456: British virgin island di... LHI
>
> 0797: Hmmm oh itu
> 1456: dpr@yahoo.com
>
> 0797: Iyaa iya iya oke
> 1456: nanti nyueun tulung dipriksani
>
> 0797: Oke
> 1456: Jadi kapan bapak, bapak yang putusin
>
> 0797: Baik baik baik. Saya akan cek dulu
>
> 1456: Terus ini saya mungkin setelah yah februari akhir ini sudah ada enam. Saya mulai nambang pak, saya mulai dari satu dua tambang wis pokoe hasilnya dulu
> 0797: Oke
>
> 1456: Terus saya lagi nutup tanah di antara jalan pemuda sama itu pak, pulo gadung ke prapatan itu tuh harus pak nanti buat (suara kurang jelas)
> 0797: He eh
>
> 1456: Yah
> 0797: Iyaa iya
>
> --
> --

Cah iki jian kontheng-men


Dari: <suhardono@gmail.com>

>
> Kamis, 21/11/2013 16:34 WIB
>
> Lagi, Yusril Kalahkan Menteri Pertanian Soal Impor Sapi Australia
>
> Andi Saputra - detikNews
>
> Yusril Ihza Mahendra (ari saputra/detikcom)
>
> Jakarta - Yusril Ihza Mahendra selaku pengacara importir sapi Australia kembali memenangkan gugatan melawan pemerintah di tingkat banding. Majelis hakim memutuskan larangan importir sapi oleh Menteri Pertanian terhadap klien Yusril harus dicabut.
>
> Kasus ini bermula saat PT Austasia Stockfeed, PT Great Giant Livestock dan PT Agro Giri Perkasa mengajukan kuota impor bibit sapi potong dan peranakannya ke Kementerian Pertanian (Kementan) pada pertengahan 2012.
>
> Ketiganya lalu mendapatkan kuota impor dan sapi yang dipesan pun dikirim dari negeri Kanguru itu. Namun saat sapi Australia sudah memasuki perairan Lampung, Kementan mengeluarkan Berita Acara Penolakan (BAP) atas sapi itu dengan alasan sapi tersebut bukan jenis sapi bibit.
>
> Para pengimpor merasa dirugikan dan menunjuk mantan Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra untuk menggugat Kementan ke Pengadilan Tata Usaha Negeara (PTUN) Jakarta.
>
> Pada 3 Mei 2013 PTUN Jakarta membatalkan Berita Acara Penolakan yang dikeluarkan Kepala Badan Karantina Kementan. Tidak terima, Kementan pun mengajukan banding. Apa kata majelis Pengadilan Tinggi TUN?
>
> "Menguatkan putusan yang dibuat PTUN Jakarta," putus majelis yang terdiri dari Didik Andy Prastowo, Elly Hadidjah dan Arif Nurdu'a seperti dilansir website Mahkamah Agung (MA), Kamis (21/11/2013).
>
> Vonis ini diketok pada 2 Oktober 2013 lalu dengan bulat dan menyatakan pertimbangan PTUN Jakarta telah tepat dan benar.
>
>
>
>
> Sαℓαм,
>
> --
> --

Mekaten nggih ?


Dari: "Boediono"
:

>
> 
>
> Sabtu, 23 November 2013 20:53:36
>
> Boediono: Saya merasa terhormat bisa selamatkan Bank Century
>
> Reporter : Randy Ferdi Firdaus
>
>
> Wakil Presiden RI Boediono merasa tak bersalah dalam kasus Bank Century. Bahkan ia merasa menjadi bagian dalam menyelamatkan ekonomi nasional pada saat menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI).
>
> Boediono mengatakan, dalam pemberian Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP) kepada Bank Century adalah langkah yang benar. Karena itu, ia merasa pemberian FPJP dilakukan untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia yang saat itu sedang terjadi krisis global.
>
> "Saya telah melakukan tanggung jawab saya pada waktu itu sebagai gubernur BI. Demikian pula Menteri Keuangan Sri Mulyani telah melakukan tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya," ujar Boediono dalam jumpa persnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (23/11).
>
> Dia menjelaskan, telah melakukan tanggung jawabnya dengan setulus hati untuk mencari jalan terbaik mengatasi krisis saat itu. Dia pun mengklaim, akibat pemberian FPJP itu, ekonomi Indonesia semakin meningkat.
>
> "Bagi saya itu suatu kehormatan ada pada waktu dan posisi yang memberikan kontribusi bagi bangsa kita. Saya pribadi merasa sangat terhormat mendapatkan peran pada waktu itu," ujarnya.
>
> Tak hanya itu, di saat sejumlah pihak merasa yakin jika Boediono adalah aktor di balik skandal Rp 6,7 triliun Bank Century, ia justru merasa mulia dengan kebijakan itu karena bisa menyelamatkan Indonesia dari krisis ekonomi.
>
> "Suatu kebijakan dan tindakan yang mulia, upaya yang mulia untuk menangani krisis negara kita. Karena bila dalam upaya yang kita lakukan ada pihak-pihak yang mempergunakan dan menyalahgunakan ini sebenarnya sangat menyakitkan kita semua," pungkasnya.
>
> (mdk/mtf)
> DioN

11.23.2013

Dhuha time

> Hikmah Keyakinan diri
>
> "Jagalah Allah, niscaya Allah menjagamu." : Jagalah dirimu agar tdk
> melakukan yg dilarang Allah. Jagalah waktumu agar selalu berada dalam
> pengabdian di jalan Nya. Jadilah pengajak kpd Ajaran Allah,menuju kebenaran
> hakiki.
> : Pasti Allah menjagamu dari
> kecelakaan,penyakit,kesusahan,kesulitan,kegagalan, dan wasiat mulia
> Rasullah yg wajib kita yakini dan amalkan. Smg Allah SWT meridhoi setiap
> langkah kita, aamiin...99x

"Kebanyakan kalau bocor itu bukan sistemnya tapi manusianya,"


Dari: "A.Syauqi Yahya"

> Jumat, 22/11/2013 19:45 WIB
>
> Lemsaneg: Semua Alat Elektromagnet Bisa Disadap, Tapi Bisa Bacanya?
>
> Nograhany Widhi K - detikNews
>
> Jakarta - Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) berbicara mengenai mesin sandi yang digunakannya dan tentang penyadapan. Tingkat kerumitan pengkodean menjadi kunci dari pengamanan data ini.
>
> Kepala Lemsaneg Mayjen TNI Djoko Setiadi mengatakan pada dasarnya semua alat yang bekerja dengan gelombang elektromagnetik itu bisa disadap.
>
> "Hanya ketika disadap, tidak bisa dibaca karena sudah disandi, dengan kriptografi (teknik yang mengubah data menjadi berbeda dari aslinya memakai algoritma matematika, red). Mungkin bisa baca, tapi butuh waktu 5 bulan, setahun atau tahunan. Isi beritanya sudah tidak penting lagi, kuncinya mungkin sudah kita putar lagi," jelas Djoko di kantornya, Jalan Harsono RM, Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (22/11/2013).
>
> Lemsaneg sendiri mengakui memiliki mesin sandi buatan luar negeri. Namun, Lemsaneg mensyaratkan mesin sandinya harus bisa diotak-atik kuncinya. Tidak lama lagi, imbuh Djoko, Lemsaneg bisa mandiri dalam pengadaan mesin sandi.
>
> Mengenai penyadapan Australia terhadap Presiden SBY, Ibu Ani dan para menteri, Djoko menjelaskan untuk pejabat sekelas RI-1 memiliki jaringan komunikasi sendiri. Telepon selular yang selama ini dipublikasikan disadap, imbuhnya, adalah nomor pribadi presiden, bukan jaringan komunikasi khusus.
>
> Lemsaneg juga sudah membagikan telepon yang dilindungi kepada para pejabat negara itu agar tak bisa disadap.
>
> "Kita sudah distribusikan (telepon bersandi), tapi hal itu digunakan apa tidak? Sekarang kita cek satu per satu," imbuhnya.
>
> Lemsaneg memakai jaring komunikasi sandi sendiri untuk mengamankan data, suara, video, teks. "Semua saluran kita buat sendiri, kontennya kita enkripsi, dobel pengamanan, mudah-mudahan bisa menghindari penyadapan," tambah Djoko.
>
> "Kebanyakan kalau bocor itu bukan sistemnya tapi manusianya," jelas dia, merujuk kepada pembocor informasi yang juga mantan pegawai CIA Edward Snowden.

Tweet dari Radio A 96,7 FM (@RadioA967)

> Radio A 96,7 FM (@RadioA967) menge-tweet pada 8:15 pagi on Jum, Nov 22, 2013:
> Di Bangladesh, anak-anak akan dihukum dan dipenjarakan jika curang dalam ujian akhir. #A_Trivia
> (https://twitter.com/RadioA967/status/403693145231458304)
>
> Dapatkan aplikasi resmi Twitter di https://twitter.com/download

11.22.2013

Let’s grow together…


Dari: "A.Syauqi Yahya"

>
> Sekelumit Catatan tentang Spiritual Parenting
>
> Oleh: Arifah Handayani | 18 November 2013 | 10:51 WIB
>
> Diajak ngobrol tentang Spiritual Parenting di status FB Mbak Lita Ariani. Jadi nulis ini…
>
> Berdasarkan konsep parenting yang kami coba install di rumah, spiritual parenting sejatinya adalah tentang finding our own spirit first as parent. Hingga kita bisa connect dengan spirit di semesta, terutama dengan spirit anak2 kita. Tugas kita dalam spiritual parenting adalah mengakomodasi anak2 untuk dapat bertemu dengan spiritnya masing2 agar kemudian dapat belajar get connected with other spirits di semestanya..
>
> Kabarnya, the spirit always knows what to do, the great challenge is to silence the mind. So we can hear what our own spirit saying. (jadi inget buku Emaknya Pak Daoed Joesoef, semua yang beliau perbuat untuk anak2nya sejatinya datang dari spirit ibu di diri Emak..)
>
> Menemukan spirit kita sendiri sebagai orang tua, adalah tentang memahami koneksi kita dengan kesejatian diri. Terkoneksi saja kadang ngga cukup. Kita butuh juga mendengarkan dan memahami setiap suara di dalam diri sebelum akhirnya bertemu dan terintegrasi dengan spirit kita dalam koneksi bebas hambatan.
>
> Spirit is always pure.. Kerumitan di perasaan (emotion n heart) dan pikiran (mind) sering mengacaukan transmisi di jiwa (soul) untuk berkoneksi dengan spirit kita. Hingga kita bisa berasumsi spirit atau yang sering disebut energi ilahi (divine energy) dalam diri bukan barang gratisan. Bukan hanya tentang koneksi dengan ilahi, tetapi lebih tentang koneksi dengan kesejatian diri. Diperlukan journey to the center of our innermost being untuk mengaktifkan energi ini. Sehingga akal, hati dan jiwa bisa terkoneksi dengan baik demi mengakses divine energi dalam spirit kita.
>
> Kita baru akan mampu menemukan divine energi dalam spirit ini kalo kita sudah bisa mendamaikan semua suara di kesejatian diri dalam keseimbangan yang harmoni. Spirit ini ngga bisa ditemukan hanya dengan jadi sok spiritual, padahal koneksi antara hati dan jiwa dengan pikiran belum sinkron.
>
> Kunci silencing the mind and listening to the spirit, adalah lewat bahasa RASA. Memahami setiap perasaan yang berkecamuk di kesejatian diri adalah gerbangnya. Baru setelah itu kita bisa take action. Mau melangkah ke mana dan berbuat apa. Terutama untuk berkoneksi dengan spirit lain di semesta kita demi menjadikan dunia kecil kita tempat yang lebih baik untuk hidup.
>
> Dalam spiritual parenting, tugas orang tua adalah menyelesaikan PR tumbuh kembang jiwanya, setelah menamatkan tumbuh kembang jasmani, akal, emosi dan rasanya. Ternyata setelah punya anak 4 saya baru sadar, sebagai perempuan, isteri dan ibu, saya masih gagal tumbuh, banyak PR yang belum kelar dikerjain. Gak heran sering emosional dan galau yaa…
>
> Let's grow together… Find our own spirit… Reclaim our own divine energy…
>
> Have a great journey to the center of our innermost being…
> Have a new reason to rebirth…
>
> Happy Reborn…
>
> Bunch of love,
>
> ArifaH
>
> --
> --

Fahri Hamzah ?


Dari: "A.Syauqi Yahya"
> Kamis, 21/11/2013 13:20 WIB
>
> Ini 22 Kandidat Capres Peserta Pemilu Raya PKS
>
> Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
>
> Jakarta - PKS mengumpulkan seluruh DPW PKS dalam acara Election Update - III di JCC, Senayan, Jakarta Pusat. Dalam acara ini dimunculkan 22 nama kader PKS yang nantinya akan menjadi bakal capres PKS. Nantinya capres PKS akan diputuskan melalui Pemilu Raya yang mirip konvensi capres pada Desember mendatang.
>
> "Muncul 22 nama yang menjadi representasi dari daerah-daerah, semua adalah kader dari internal PKS. Karena jumlahnya yang cukup banyak makanya kami tidak berniat untuk mencari kader eksternal," ujar Ketua LPPK PKS, Taufik Ridlo saat Jumpa Pers di Cendrawasih Room JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2013).
>
> Nama-nama yang dimunculkan tersebut pun belum final karena beberapa di antaranya akan mengundurkan diri. Para kader yang namanya disebut pun dilarang melakukan kampanye.
>
> "Ini bukan konvensi ya, jadi para kader dilarang untuk berkampanye,mereka benar-benar ditunjuk dari bawah. Mereka sifatnya pasif dan baru aktif kalau menyatakan mengundurkan diri," imbuhnya.
>
> Dari nama-nama tersebut kemudian akan dikerucutkan menjadi 5 orang yang akan dipilih dalam Pemilihan Raya (Pemira) PKS. Rencananya Pemira akan dilaksanakan pada 29-30 November 2013 di seluruh DPW PKS.
>
> "Kelima nama ini kemudian akan diajukan ke Majelis Syuro untuk dipilih menjadi Capres PKS," katanya.
>
> Berikut nama-nama yang muncul sebagai bakal capres dari PKS:
>
> 1. Abdul Ghani Kasuba, Wagub Maluku Utara
> 2. Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat
> 3. Anton Apriyantono, Mantan Mentan KIB I
> 4. Fahri Hamzah, Anggota Komisi III DPR RI
> 5. Gatot Pujo Nugroho, Gubernur Sumatera Utara
> 6. Irwan Prayitno, Gubernur Sumatera Barat
> 7. Anis Matta, Presiden PKS
> 8. Hidayat Nur Wahid, Ketua F-PKS
> 9. Nasir Jamil, Anggota Komisi III DPR RI
> 10. Sohibul Iman, wakil ketua DPR RI
> 11. Taufik Ridlo, Sekjen PKS
> 12. Yusuf Asyhari, Mantan Menpera KIB I
> 13. Mahfudz Siddik, Ketua Komisi I DPR RI
> 14. Mahfudz Abdurrahman, Bendahara Umum DPP PKS
> 15. Mustafa Kamal, Anggota DPR RI
> 16. Nur Mahmudi Isma'il, Walikota Depok
> 17. Salim Segaf Al Jufri, Menteri Sosial
> 18. Suharna Surapranata, Mantan Menristek KIB II
> 19. Surahman Hidayat, Anggota DPR RI
> 20. Suswono, Menteri Pertanian KIB II
> 21. Tifatul Sembiring, Menkominfo KIB II
> 22. Untung Wahono, Ketua MPP PKS
>
> --
> --

Mess with the best, die like the rest!


Dari: <anishariri@gmail.com>

>
>
> Why Australia shouldn't mess with Indonesia
> VICTORIA CRAW & AAP
> news.com.au
> November 21, 201312:20PM
> inShare
> Increase Text Size
> Decrease Text Size
> Print
> Email
> Video
> Image
> Embassy in Jakarta braces for protests3:48
> Play video
>
> Damaging fallout from the spying controversy continues as Indonesia warns of protests in Jakarta.
>
> Discover
> Aust flags burnt in Jakarta protests
> Lebanese residents recall embassy blasts
> Protests Erupt at U.S. Olympic Event
> Haitian protesters demand president resign, clash with police
> Protester shot in public
> Nine News - Protesters under investigation
> Nine News - Fireman protest
> Nine News - Nurse parking protest
> Banks Brace for Fallout Following J.P. Morgan Deal
> Anti-McDonald's protester arrested in Tecoma
> Making protest art
> Hockey swamped by student protesters
> Egyptian police clear Tahrir square after protests
> 16.09.09 Nine News Mr Ward death protest
> New angle on city student protest
> NMA TV animates the situation in Turkey
> The Bachelor - Anna and Tim
> Teens attack strangers with knockout game n
> Living with Baboons
> Nine News: Swearing cop investigation
> Autoplay
> ON
> OFF
>
> Indonesia's President Susilo Bambang Yudhoyono talks with Tony Abbott earlier in 2013. Picture: AFP.
>
> IT'S official.
>
> Australia's relationship with our closest and largest neighbour is in crisis, with Indonesia furious over reports Australia tapped the phones of the President, his wife and other government ministers in 2009.
>
> Here's what's happened so far
>
> The spying - which was detailed in reports leaked by NSA whistleblower Edward Snowden - has caused a major standoff.
>
> Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono tweeted his disgust to more than 4 million followers, saying the revelations had damaged the 'strategic partnership' between the two nations'.
>
> In the days since, Indonesia has 'downgraded' its relationship with Australia, putting military ties on ice and refusing to co-operate on intelligence, military and naval exercises until they get an apology from the Abbott government.
>
> Prime Minister Tony Abbott has refused to apologise, saying he regrets the embarrassment the reports have caused the Indonesian President, who is "perhaps one of the very best friends that Australia has anywhere in the world".
>
> "My intention, notwithstanding the difficulties of these days, is to do everything I reasonably can to help to build and strengthen the relationship with Indonesia, which is so important to both our countries."
>
> But with things getting more sour by the day and demonstrations expected outside the Australian embassy in Jakarta, here's why Australia needs to patch things up with their northern neighbour.
>
> Indonesian Foreign Minister Marty Natalegawa said Indonesia is turning off the tap towards Australia. Picture: AFP.
>
> Billions of dollars
>
> Australia's trade with Indonesia is worth more than $14 billion, made up of more than $11.1 billion in goods and $3.3 billion in services, according to Tim Harcourt - the economics fellow at the Australian School of Business.
>
> Mr Harcourt said Indonesia is often thought of in terms of "boats, beef and Bali" but it's one of Australia's top 12 trading partners across a wide range of sectors.
>
> "There is a strong performance in agribusiness, infrastructure, construction, education professional services - ANZ, Commonwealth Bank, Leighton, Orica and the TAFE sector to name just a few."
>
> Agribusiness is a major export for Australia to Indonesia.
>
> More than 2,500 Australian companies export to Indonesia, with another 150 based there.
>
> The current standoff could damage the lucrative export sector which can pay up to 60 per cent more than other areas of the economy, Mr Harcourt said.
>
> "Export jobs pay better wages. If we lose a major trading partner, that's less opportunity for better pay ... it could crimp your expectations."
>
> "If it gets really serious it would affect the prosperity of major companies or banks."
>
> Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono with Kevin Rudd in 2010. Picture: AFP.
>
> Massive potential
>
> The population of 244 million makes Indonesia the largest economy in South East Asia and fourth most populous country in the world, according to the Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT).
>
> It's also expected to become the world's 10th biggest economy by 2025 with GDP of $1 trillion.
>
> The middle class has grown by 30 million in the last decade to more than 45 million people and is expected to reach 130 million by 2030.
>
> On top of all this, Indonesia has a massive social media following with more Facebook and Twitter users than the whole of Australia. Jakarta is home to the world's most active population on Twitter, DFAT reports.
>
> Jakarta has one of the world's most active Twitter populations. Picture: AFP.
>
> Mr Harcourt said while people often think of India and China as major growth areas for business, companies investing in Indonesia get a 40 per cent higher return.
>
> The economy is also expected to grow by six per cent for the next two years providing huge demand for Australian exports and consumer goods.
>
> Indonesia is set to have GDP of more than $1 trillion soon. Picture: AP.
>
> Political clout
>
> Indonesia is a key alliance in South East Asia that Australia can't afford to ignore.
>
> "They need us for food and energy security and we need them to the extent we need all our trading partners in ASEAN to make it all work. If we lost Indonesia we would lose ASEAN, we have to be part of that family," Mr Harcourt said.
>
> While the relationship between the two countries has been volatile in the past, the current stoush has the potential to put economic agreements being negotiated on hold.
>
> "There's always the opportunity to rebuild but at the moment, business will keep its head down and the long term relationship will be OK. But we're already below our long term potential and we don't want it blowing off course already," Mr Harcourt said.
>
> What do you want to know about the Indonesia situation? Continue the conversation on Twitter @newscomauHQ | @Victoria-Craw
>
> ###
>
>
> --
> --